- istimewa - antaranews
Porfil Singkat Joko Widodo yang Jadi Ketua Task Force BRIN untuk Bencana Sumatera, Pernah Kuliah di UGM
Jakarta, tvOnenews.com - Joko Widodo menjadi ketua tim gugus tugas penanggulangan bencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk bencana Sumatera (Aceh, Sumbar, dan Sumut). Bahkan, tim ini dibentuk untuk memberikan berbagai dukungan di beberapa wilayah terdampak.
Selain itu, BRIN akan mengerahkan dukungan secara ilmiah dan teknologi, melalui Task Force Penanggulangan Bencana.
Lantas, siapa sosok Joko Widodo yang menjadi ketua tim tersebut. Sebab, banyak yang mengira ketua tim tersebut merupakan Presiden RI ke-7, Jokowi.
Ternyata, Joko Widodo yang dimaksud bukanlah Presiden RI ke-7, melainkan Joko Widodo lainnya.
Profil Singkat Joko Widodo
Dilansir dari berbagai sumber, Joko Widodo menempuh sarjana bidang Geografi di Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak 1993 hingga 1999.
Selanjutnya, ia mendapatkan gelar magister di Universitas Indonesia (UI) bidang Ilmu Lingkungan pada 2011.
Disebutkan melalui LinkedIn-nya, ia juga memiliki gelar PhD dari Chiba University, Jepang jurusan Computer Science and Information Processing.
Disebutkan dalam laman resmi BRIN, beberapa bidang keilmuan Joko Widodo di antaranya geografi, synthetic aperture radar, dan sains lingkungan.
Sementara keahliannya adalah interferometric sythetic aperture radar dan environmental impact assessment.
Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo yang merupakan peneliti BRIN menjelaskan, bahwa Task Force BRIN telah mengaktifkan sejumlah unit reaksi cepat untuk merespons dampak bencana mulai dari pemetaan berbasis satelit, penyediaan air bersih dan air siap minum, dan tak terkecuali mobilisasi tenaga kesehatan serta dukungan psikosial.
"BRIN hadir dengan pendekatan ilmiah. Kami memastikan seluruh kemampuan riset, teknologi, dan SDM yang dimiliki dapat digunakan secara optimal untuk membantu masyarakat," ungkap Joko Widodo dalam rapat internal, seperti rilis yang dikutip pada Senin (1/12/2025).
Lanjutnya menjelaskan, tim pemrosesan data satelit BRIN sedari awal kejadian bencana tersebut telah memetakan area banjir dengan cepat menggunakan data radar Sentinel-1 yang mampu menembus awan dan hujan.
Peta tersebut memperlihatkan banjir di wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Hasilnya juga sudah disebarkan ke berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga komunitas geospasial.