Prabowo Bangga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjaga: Kita Punya Teknik Kendalikan Inflasi yang Tak Diajarkan di Fakultas Ekonomi Dunia

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden RI, Prabowo Subianto menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap kuat dan stabil di tengah tekanan ekonomi global.

Hal itu dia sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (20/10).

Ia menyebut capaian tersebut sebagai hasil kerja keras seluruh jajaran pemerintahan yang mampu menjaga pertumbuhan dan inflasi pada level terbaik di antara negara-negara G20.

“Alhamdulillah kita mampu menjaga pertumbuhan ekonomi masih tetap tinggi dibanding seluruh dunia. Kita berada di lima persen. Di antara G20, kita salah satu yang tertinggi dengan kondisi sekarang,” ujar Prabowo di hadapan jajaran menteri Kabinet Merah Putih.

Presiden menekankan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari kemampuan pemerintah mengendalikan inflasi secara efektif. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat inflasi terendah di dunia.

“Kita mampu menjaga inflasi di sekitar dua persen. Salah satu terendah di G20. Ini juga berkat hasil kerja keras kita semua,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki pendekatan unik dalam menjaga stabilitas harga. Ia menyebut metode pengendalian inflasi digunakan pemerintah sebagai teknik yang bahkan tidak diajarkan di fakultas ekonomi manapun di dunia.

“Kita punya teknik-teknik memantau dan mengendalikan inflasi yang saya kira kurang diajarkan di fakultas-fakultas ekonomi dunia,” ungkapnya.

Prabowo juga memberikan penghormatan kepada pendahulunya, Presiden Joko Widodo, yang disebutnya telah merintis pendekatan efektif dalam menjaga inflasi nasional.

“Ini saya harus katakan, salah satu teknik mengendalikan inflasi itu dirintis oleh pendahulu saya, Presiden Joko Widodo. Harus kita akui, mungkin pengalaman beliau sebagai Wali Kota membuat beliau sangat teliti menemukan cara memantau dan mengendalikan inflasi,” tutur Prabowo.

Presiden mengingatkan agar keberhasilan tersebut tidak dianggap remeh, sebab banyak negara besar justru tengah bergulat dengan inflasi tinggi meski memiliki industri maju dan pertumbuhan kuat.

“Banyak negara hebat pertumbuhannya, tapi inflasinya sangat luar biasa. Argentina saya kira yang begitu optimis satu dua tahun lalu, kondisinya sekarang juga tidak bagus. Dan banyak negara yang inflasinya masih sulit dikendalikan,” pungkasnya.