- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Kasus Kematian Terapis Perempuan di Pejaten, Polisi Dalami Dugaan Eksploitasi Anak
Sementara, isu yang menyebut korban sempat melarikan diri karena ditekan untuk membayar utang hingga Rp50 juta, masih dalam tahap pendalaman.
“Kami akan mintai keterangan keluarga setelah proses pemakaman selesai. Kami beri waktu dulu karena mereka masih berduka,” tutup Citra.
Kasus itu kini ditangani Unit PPA Polres Metro Jakarta Selatan. Polisi memastikan penyelidikan akan terus berjalan hingga penyebab kematian dan dugaan eksploitasi di balik tragedi ini terungkap sepenuhnya.
Sebelumnya, polisi memastikan korban berinisial RTA, dan masih berusia di bawah umur
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar Akbar, mengatakan pihaknya menerima laporan masyarakat terkait penemuan mayat pada Kamis (2/10) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.
“Korban adalah seorang perempuan dengan inisial RTA. Saat ini statusnya masih di bawah umur. Dari hasil olah TKP terdapat luka di dagu, lecet di tangan kiri, serta luka di bagian perut,” ujar Igo.
Diduga Terjatuh Saat Kabur, Bukan Bunuh Diri
Sejumlah saksi menyebut korban diduga bukan sengaja bunuh diri, melainkan jatuh ketika mencoba melarikan diri dari salah satu gedung di kawasan tersebut.
Seorang satpam Gedung Tiki mengaku sempat mendengar teriakan minta tolong sekitar pukul 04.00 WIB, sebelum akhirnya korban ditemukan tergeletak tak bernyawa.
“Waktu jam empat pagi saya dengar suara cewek teriak ‘tolong’. Enggak lama kemudian ada yang jatuh. Ternyata korban,” ungkapnya.
Hal ini semakin menguatkan dugaan korban terpeleset saat hendak kabur, bukan sengaja mengakhiri hidup. (rpi/dpi)