news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sumber :
  • tvOne - mahrus

Alami Sejumlah Permasalahan di Daerah, Pemerintah Diminta Segera Evaluasi Program MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tengah disorot banyak pihak usai sejumlah persoalan yang ada.
Senin, 22 September 2025 - 22:45 WIB
Reporter:
Editor :

Puluhan siswa di Baubau justru mual, pusing dan harus menjalani perawatan medis setelah mencicipi menu ayam woku yang diberikan penyelenggara MBG. 

Sementara, makanan yang kurang matang, basi, atau diduga tidak memenuhi standar bahan baku dan kebersihan tidak semestinya untuk disantap. 

Tak hanya itu, kata Bahtiar, persebaran dapur dan penerima manfaat yang belum merata juga masuk dalam daftar catatan masalah pelaksanaan program MBG terutama di wilayah Indonesia Timur. 

"Kami tidak menutup mata kalau ada banyak kendala yang harus segera diperbaiki, mulai dari keracunan, distribusi yang tidak merata, kualitas makanan yang belum konsisten. Ini bukan alasan untuk menghentikan program, melainkan panggilan untuk evaluasi dan kontrol yang serius," katanya.

Bahtiar menekankan perlunya dilajukan evaluasi dan perbaikan terutama di titik-titik yang telah menimbulkan dampak negatif seperti keracunan, makanan basi, distribusi buruk, dan ketidakmampuan dalam menjaga standar hygiene dan keamanan pangan.

Pihaknya pun menegaskan pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama dengan sejumlah pihak lain agar MBG berjalan dengan baik, aman, dan mampu memberdayakan ekonomi lokal.

Adapun dari DPP IKA ISMEI mengusulkan langkah-langkah agar MBG bisa berjalan lebih baik lagi ke depannya:

1. Evaluasi SOP dan standar operasional secara menyeluruh, mulai dari pengadaan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, distribusi, hingga penyajian di lapangan.

2. Pengawasan ketat oleh berbagai pemangku kepentingan seperti Badan Gizi Nasional, Dinas Kesehatan & Pemerintah Daerah, ahli gizi, lembaga independen monitoring.

3. ⁠Perbaikan di wilayah yang paling banyak masalah, khususnya Jawa Barat (Garut), Jawa Tengah (Brebes, Sukoharjo), dan daerah Indonesia Timur, agar kualitas tidak timpang antarwilayah.

4. Pastikan keberlanjutan program karena manfaatnya besar. Program ini bukan sekadar jangka pendek atau popularitas, melainkan bagian dari pembangunan sumber daya manusia, dan pengentasan stunting serta ketahanan pangan masyarakat.

5. Para pelaku yang terlibat di yayasan juga harus memiliki komitmen penuh untuk menyelenggarakan dapur MBG yang berkualitas dan jauh dari penyelewengan. (raa)

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:27
01:10
06:16
06:12
05:12
11:20

Viral