- tvonenews.com - Ilham Giovani
Profil Erick Thohir: Dari Pengusaha, Bos Klub Dunia, Hingga Isu Rangkap Jabatan Menpora dan Menteri BUMN dengan Kekayaan Rp2.3 T
Jakarta, tvOnenews.com – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan bakal melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam upacara pelantikan di Istana Negara, Rabu (17/9/2025) siang. Kabar ini sontak membuat publik heboh, lantaran Erick saat ini masih menjabat sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI.
Jika benar dilantik, maka Erick akan mengemban amanah besar dengan potensi rangkap jabatan: mengurus ribuan BUMN di tanah air, memimpin roda organisasi sepak bola nasional, hingga bertanggung jawab atas kebijakan olahraga Indonesia.
Karier Panjang di Bisnis dan Olahraga
Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970. Ia menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat, meraih gelar sarjana dari Glendale Community College dan gelar MBA di National University California.
Namanya mulai dikenal publik sebagai pendiri Mahaka Group, yang bergerak di bidang media, digital, hingga olahraga. Erick juga sempat menjadi Direktur Utama ANTV (2013–2019), Komisaris Utama Mahaka Media, serta pemilik saham di sejumlah klub olahraga dunia: DC United, Persis Solo, Oxford United, Inter Milan, hingga klub basket Satria Muda.
Di tingkat internasional, ia pernah menjabat Presiden Inter Milan (2013–2016) dan Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama tiga periode (2006–2019). Erick juga dipercaya sebagai anggota International Olympic Committee (IOC) dan FIBA.
Di tanah air, rekam jejak Erick di dunia olahraga semakin kuat setelah ia sukses menjadi Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC). Pada Februari 2023, ia resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI, dan di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia mengalami peningkatan signifikan dengan sederet pemain naturalisasi yang kini menjadi tulang punggung Garuda.
Menjabat Menteri BUMN Dua Periode
Erick Thohir pertama kali dilantik sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 di era Presiden Joko Widodo. Kinerjanya dinilai mumpuni hingga kembali dipercaya Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat posisi yang sama dalam Kabinet Merah Putih (2024–2029).
Selama memimpin BUMN, Erick mendorong berbagai transformasi, mulai dari efisiensi perusahaan pelat merah, merger BUMN karya, hingga mendorong inovasi energi terbarukan.
Pada 3 Maret 2023, Erick dianugerahi Doktor Honoris Causa dari Universitas Brawijaya, Malang, atas kontribusinya dalam membangun ekonomi Indonesia melalui transformasi BUMN.