- Tim tvOnenews/Aldi Herlanda
Kondisi Terkini di Depan Gedung DPR/MPR Jelang Aksi Ojol Hari Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Massa pengemudi ojek online (ojol) hari ini akan menggelar aksi demontrasi di depan gedung DPR/MPR, Jakarta.
Berdasarkan informasi yang beredar, rencananya aksi tersebut akan diikuti oleh sekitar 2.000 driver ojol.
Berdasarkan pantauan di depan gerbang utama gedung DPR/MPR terlihat suasana masih sepi, belum juga adanya tanda-tanda kedatangan para massa aksi.
Hanya ada satu kendaraan dari Ditlantas Polda Metro Jaya yang terparkir tepat di depan gerbang.
Para awak media pun terlihat sudah berkumpul untuk melaporkan aksi demontrasi hari ini.
Di sisi lain, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto masih terpantau lancar, kendaraan yang melintas pun dapat melaju dengan kencang.
Diketahui, massa pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Garda Indonesia akan menggelar aksi pada Rabu (17/9).
Aksi tersebut rencananya akan digelar di tiga titik di Jakarta yakni depan DPR RI, Kementerian Perhubungan, dan Istana Negara.
"Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia bersama gabungan aliansi, komunitas-komunitas ojek online, mahasiswa dari BEM UI dan aliansi-aliansi mahasiswa lainnya akan melakukan aksi unjuk rasa akbar dimulai dari Kementerian Perhubungan lalu ke Istana Presiden dan berakhir aksi unjuk rasa di DPR RI," kata Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono melalui keterangan tertulis, Selasa (16/9).
Aksi yang digelar bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional ini meminta Presiden Prabowo mencopot jabatan Dudy Purwaghandi sebagai Menteri Perhubungan (Menhub).
Igun menilai dibawah kepemimpinan Dudy, Kemenhub banyak terjadi kemunuduran. Ia juga menyebut, pemerintah justru lebih condong ke aplikator dibandingkan dengan mitra.
Ia juga menganggap bahwa kini Kementerian Perhubungan telah dikendalikan oleh perusahaan aplikasi.
Oleh karena itu demo yang diberi nama aksi 179 itu akan diikuti oleh ribuan dari sejumlah komunitas ojek online.
Berikut beberapa tuntun aksi ojol besok.
1. Memasukkan RUU Transportasi Online ke dalam Prolegnas 2025-2026.
2. Menetapkan potongan aplikator maksimal 10% sebagai harga mati.
3. Menerapkan regulasi tarif antar barang dan makanan.
4. Melakukan audit investigatif terhadap potongan 5% yang diambil aplikator.