- Julio Trisaputra/tvOnenews.com
Terombang-ambing Harga Sewa Kios Tak Masuk Akal, Pedagang District Blok M Dapat Nafas Baru dari Pemprov: Kita Direlokasi
Jakarta, tvOnenews.com - Setelah menghadapi kisruh harga sewa kios, pedagang di District Blok M akhirnya mendapat titik terang.
Pemprov DKI Jakarta turun tangan memberikan solusi agar para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa kembali berjualan tanpa beban berlebih.
Andre Mandor, pemilik Mi Chang, menceritakan bahwa sejak Agustus lalu listrik di kiosnya sempat dipadamkan karena masalah pembayaran yang tidak jelas antara koperasi dan MRT.
Situasi ini membuat pedagang panik karena freezer dan bahan makanan terancam rusak.
- Julio Trisaputra
Padahal para pedagang sudah membayar sejak Januari hingga Mei, mereka rutin membayar sewa kios kepada Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai (Kopema). Mereka percaya urusan administrasi telah beres.
“Lampu mati, kita punya freezer, showcase, bahan-bahan. Takut basi semua. Ternyata tagihan dari MRT belum pernah dibayar koperasi sejak bulan 1,” kata Andre, Kamis (4/9/2025).
Saat ditelusuri, terkuak fakta mengejutkan bahwa uang sewa yang dibayarkan pedagang tidak pernah disetorkan Kopema kepada MRT.
Akibatnya, catatan MRT menunjukkan seluruh kios belum membayar sejak awal tahun.
Para pedagang pun dibuat kebingungan. Mereka merasa sudah menunaikan kewajiban, tetapi tetap dipaksa merogoh kocek lagi agar listrik kios kembali menyala.
Dalam sekejap, beban ganda menjerat mereka—membayar dua kali untuk satu kewajiban, sementara usaha yang baru mulai beroperasi justru tertatih. Hingga akhirnya, sekitar 20 pedagang memutuskan untuk hengkang serentak dari Blok M District.
Namun langkah itu tidak berakhir sia-sia. Pemprov DKI Jakarta turun tangan setelah melihat keresahan pedagang.
“Karena kita direlokasi dari atas ke bawah, pihak Pemprov memberikan saran dan sudah diterima oleh MRT untuk kita digratiskan selama dua bulan. Jadi selama dua bulan kita free (gratis),” jelas Andre.
- Julio Trisaputra
“Hitung-hitung biaya sewa di bawah, dananya bisa dipakai untuk renovasi kitchen kita dan segala macam. Betul-betul butuh biaya lagi,” sambungnya.
Kini, Andre dan puluhan pedagang lain tengah bersiap membuka kios di area Blok M Hub lantai bawah. Bedanya, kali ini pengelolaan dilakukan langsung oleh MRT tanpa perantara koperasi.
“Enggak ada lagi kooperasi-kooperasian. Langsung transparan dari MRT-nya,” tegas Andre.
Bagi para pedagang, ini menjadi awal baru. Harapannya, Blok M tetap ramai, tanpa lagi dibayang-bayangi oleh kisruh tarif sewa yang membebani.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, gratiskan penyewaan toko di Basement Blok M Hub, Jakarta Selatan, buntut viralnya para UMKM yang tutup akibat biaya sewa toko yang naik drastis hingga Rp15 juta.
Hal ini diungkapkan dirinya usai meninjau langsung lokasi kios pedagang UMKM, pada Selasa (3/9/2025) sore.
“Dan untuk kalau mereka mau menggunakan tempat ini, maka nanti selama dua bulan, Pak Dirut, kami berikan kebebasan, free, gratis, supaya mereka mau pindah ke tempat ini,” kata Pramono.
Lebih lanjut Pramono meminta agar para pedagang yang pindah untuk tetap menjaga kondusivitas, kenyamanan, dan keamanan di daerah Blok M ini. Terlebih tempat Blok M Hub ini memiliki fasilitas yang baik. (agr/muu)