- Kolase Tim tvOnenews
DPR Ungkap Fakta Baru Kondisi Jenazah Arya Daru Saat Ditemukan, Ada Lebam dan Jari Tangannya Berwarna Biru
Jakarta, tvOnenews.com - Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan sampai saat ini masih belum terungkap. Komisi III DPR pun angkat bicara soal kasus ini.
Arya Daru sebelumnya ditemukan di kamar kosnya daerah Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi.
Selain ditemukan tak bernyawa, bagian wajah dan kepala Arya Daru juga terlilit lakban, serta bagian wajahnya tertutup plastik.
Pihak kepolisian kabarnya akan mengungkapkan penyebab kematian Arya Daru hari ini setelah beberapa hari lalu mendapatkan hasil uji laboratorium forensik.
Pengungkapan kasus ini membutuhkan waktu cukup lama yakni sekitar 20 hari jika polisi menyampaikan hasil uji forensik sesuai jadwal hari ini, Senin (28/7/2025).
Di saat polisi masih belum mengungkapkan penyebab kematian sang diplomat muda, Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengungkapkan sebuah fakta yang belum dibahas soal kasus ini.
Nasir mengungkapkan, dirinya sudah melihat foto dari diplomat berusia 39 tahun itu ketika ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya.
Berdasarkan foto tersebut, ia membeberkan fakta baru mengenai kondisi jenazah diplomat tersebut ketika pertama kali ditemukan.
"Saya juga mendapatkan foto-foto terkait dengan kondisi korban di mana seluruh jari tangannya itu berwarna biru," kata Nasir, saat diwawancarai dalam program Kompas Petang dikutip dari YouTube KompasTV, Senin (28/7/2025).
Nasir juga membeberkan, bahwa foto yang dilihatnya menunjukkan ada lebam di tubuh Arya Daru.
Politikus PKS ini pun beranggapan bahwa asumsi-asumsi soal korban melakukan bunuh diri adalah hal yang tidak mungkin.
"Ada lebam di leher, lebam di pangkal tangan, yang itu menunjukkan bahwa memang spekulasi atau katakanlah isu-isu yang terkait dengan korban bahwa bunuh diri dan sebagainya itu menurut saya sangat tidak masuk akal," tuturnya.
Ia menilai, ada kemungkinan terjadi kekerasan terhadap korban sebelum kematiannya jika dilihat dari foto tersebut.
"Tidak mungkin itu dilakukan sendiri dan tidak mungkin kemudian tidak ada orang yang melakukannya," ujar Nasir.
Sementara itu, Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim mengatakan, pihaknya juga mendapatkan foto yang disebutkan Nasir.
Akan tetapi, menurutnya soal adanya kekerasan atau tidak adalah keahlian dokter forensik untuk membuktikannya.
"Sebagian ada (foto) apakah itu karena sebab kekerasan, tentu ahli kedokteran forensik yang bisa menjelaskan. Itu ciri-ciri memar apakah itu kekerasan, apakah setiap memar itu kekerasan, itu kan yang tahu kedokteran forensik," ujar Yusuf. (iwh)