- Ist
Cara Pengembang Arthera Hill 2 Antisipasi Banjir: Siapkan Eskavator hingga Normalisasi Sungai
Bekasi, tvOnenews.com – Pengembang Perumahan The Arthera Hill 2 menangani dampak banjir yang melanda kawasan perumahan di Bekasi pada 7 Juli 2025. Banjir terjadi akibat curah hujan ekstrem dan luapan Sungai Cikarang yang melampaui ambang batas normal.
Dalam keterangannya, pihak pengembang menyampaikan empati kepada seluruh keluarga terdampak. Mereka menjelaskan bahwa tingginya muka air di pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi mencapai 630 cm, hampir dua kali lipat dari batas aman 350 cm. Selain itu, kondisi sungai yang mengalami sedimentasi, tumpukan sampah, hingga vegetasi liar turut memperparah luapan air.
Sejak sebelum kejadian, tim teknis pengembang telah berada di lokasi. Saat banjir menerjang, pengembang langsung menyalurkan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, shelter sementara, hingga dapur umum bagi warga yang mengungsi.
"Kami turun langsung dan mendampingi warga sejak awal hingga mereka bisa kembali ke rumah. Setelah banjir surut, kami juga membersihkan jalan, rumah-rumah warga, serta mengangkut sampah yang terbawa air," jelas Ratna Damayanti, Manager Legal PT. Prisma Inti Propertindo, Kamis (24/7/2025).
Tidak hanya bantuan darurat, pengembang juga segera melakukan perbaikan terhadap tanggul dan pagar yang rusak. Excavator dikerahkan ke titik kritis untuk memperkuat struktur turap dan mencegah risiko banjir susulan.
Lebih jauh, pengembang menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan BBWS Cisadane untuk mendukung normalisasi sungai. Langkah ini merupakan bagian dari mitigasi jangka panjang guna mengantisipasi banjir di masa depan.
"Kami percaya bahwa penanganan banjir tidak cukup dilakukan sendiri. Karena itu, kami aktif membangun sinergi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi bersama," tegas Ratna.
upati Bekasi Ade Kuswara Kunang menuntut tanggung jawab pengembang perumahan 'The Arthera Hill Ekstension' di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, karena diduga melakukan pembiaran terhadap dampak bencana yang kerap melanda wilayah itu.
"Penanganan banjir di Perumahan The Arthera Hill Ekstension sepenuhnya masih menjadi tanggung jawab pihak pengembang," katanya di Cikarang, Kamis.
Menurut dia persoalan banjir yang terus terjadi bahkan hingga enam kali dalam setahun belakangan di kawasan perumahan tersebut akibat meluap air sungai disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan pembangunan perumahan.