- istimewa - Kanal YouTube ILC
Bayangan Rocky Gerung soal Polemik Pemakzulan Gibran: Ada Matahari Terbit dari Gorong-gorong
"Kita mau baca itu, karena sering kali sejarah tiba dengan variable yang tidak pernah dideteksi dari awal. Itu soalnya."
"Pasti kalangan purnawirawan dapat variable baru untuk memastikan bahwa Makzulkan sekarang si Gibran, karena kondisi berbahaya secara regional variable itu."
"Kalau terjadi keadaan kedaruatan yang saya sebut tadi, attacking the imposibble itu, pembagian pekerjaan dalam kabinet apa?," kata Rocky Gerung.
Lanjutnya menjelaskan, bahwa kabinet tidak peka itu. Dia menilai kabinet tiba-tiba jadi bego, karena tidak mampu lagi untuk merampok APBN yang diefisiensikan oleh presiden.
"Pragmatisme itu juga ada di kita itu, dan dalam kondisi itu, datang SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)."
SBY, kata dia, mungkin punya semacam kemampuan fortune teller membaca keadaan.
"Mungkin SBY di awal dia tidak ucapkan bahwa kita krisis regional, itu artinya krisis yang memungkinkan sebut aja pemerintahan Indonesia itu kolaps. Tambah keadaan peran tarif sekali."
"SBY mengucapkan itu, sekarang ucapan SBY itu seolah-olah mendapat legitimasi baru karena krisis, Krisi politik Indonesia, krisis Asia pada akhirnya," ucap Rocky Gerung.
Kemudian, kata dia, disebut dengan matahari kembar.
"Kalau dalam ilmu fisika, memang ada matahari kembar. Saya belajar pertama di Fakultas Teknik. Tapi masalahnya, twins suns itu, dua matahari itu. Disebut dua matahari, kalau size dan jumlah lumennya itu berbeda," ujar Rocky Gerung.
"Ukuran matahari itu harus berbeda dengan kembarannya tuh. Ukurannya sama tetapi jumlah lumennya, jumlah cahaya berbeda. oke kembar," sambung Rocky.
Namun bila itu sama-sama, kata Rocky Gerung, misalnya besar volumenya 3.000 meter kubik, dan lumennya misalnya sama-sama, masih tetap dianggap satu.
"Sekarang kita lihat, size antara Presiden Prabowo dan Jokowi, mungkin sama, lumennya berbeda. Jumlah cahayanya berbeda, atau lumennya sama, size-nya berbeda. Apalagi, kalau size atau lumennya itu atau kekuatannya cahanya berbeda, brightnessnya berbeda, itu intinya."
"Tetapi, dengan intuisi aja orang tahu memang ada dua matahari kembar dalam keadaan ini," lanjut Rocky Gerung.
Dia juga mengatakan tidak ada persoalan soal matahari kembar. Akan tetapi, kata Rocky, orang pertanyakan kualitas dari mataharinya.