- Istimewa
Ditjen AHU Sebut Tak Ikut Campur Konflik Dualisme HNSI
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Hukum (Kemenkum) menegaskan takkan ikut campur dalam konflik dualisme kepengurusan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
Kemenkum melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) hanya memfasilitasi penyelesaian perselisihan kedua belah kubu.
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU), Widodo, merespons adanya informasi yang menyebut Kemenkum ingin mengambil alih HNSI yang dipimpin Herman Herry melalui HNSI kepengurusan mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Purn Soemarjono.
"Sepengetahuan kami yang sudah lama mengenal (Menteri Hukum Supratman) beliau dari DPR sampai hari ini beliau orangnya sangat profesional dan beliau sangat fair," kata Widodo dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).
Widodo menyebut bila pertemuan Ditjen AHU hari ini dengan kepengurusan HNSI kedua kubu atas instruksi Menkum Supratman.
Ditjen AHU diperintahkan agar menjadi fasilitator untuk menyelesaikan konflik dualisme HNSI.
Widodo bahkan menekankan jika Menteri Supratman memiliki hubungan yang baik dengan Herman Herry.
"Beliau punya pertemanan dan kerekanan dengan yang lain, termasuk Pak Herman Herry juga beliau lakukan," kata dia.
"Jadi Pak Menteri sekali lagi tidak dalam rangka sebagai kader partai politik tapi beliau sebagai Menteri Hukum RI, kemudian juga tidak mau mencampuri, beliau perintahkan juga kepada Ditjen AHU menangani secara transparan, akuntabel, dan melibatkan partisipasi dari pihak yang ada," timpalnya.
Widodo menegaskan Kemenkum melalui Ditjen AHU akan bersikap transparan dalam memfasilitasi kedua kubu.
Keterbukaan itu, Ditjen AHU buktikan dengan mengundang media usai memfasilitasi pertemuan kedua kubu.
"Karena itulah yang kemudian kita lakukan (memfasilitasi pertemuan), dan kemudian dalam rangka mendukung transparansi tadi kita undang rekan-rekan media dan kedua belah pihak untuk sama-sama kita sampaikan diskusi tadi, dan mudah-mudahan ini menjadi awal sekaligus langkah bijak kita bersama untuk sama-sama mengokohkan HNSI itu," katanya.
Di sisi lain, Widodo menjelaskan pertemuan dua pengurusan HNSI yang berselisih hari ini diketahui langsung oleh Herman Herry.
Dia mengaku bersyukur baik kepengurusan Herman Herry atau Soemarjono sama-sama memiliki tujuan yang baik dalam menyejahterakan kehidupan nelayan.