- istimewa - Instagram Luthfianisa Putri Karlina
Anggota Ormas Sweeping Orang Tidak Puasa di Garut, Putri Kapolda Metro Marah Besar: Ini Tugas Kami!
Garut, tvOnenews.com - Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan potongan video yang memperlihatkan aksi anggota organisasi masyarakat (Ormas) sweeping orang tidak puasa, di Garut, Jawa Barat.
Dalam video tersebut, tampak para anggota ormas melabrak beberapa pemuda yang sedang menikmati makanan dan tidak berpuasa, di sebuah warung.
Aksi anggota ormas itu pun menuai beragam reaksi dari netizen hingga menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Menyikapi viralnya aksi tersebut, sang putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, yang juga selaku Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, marah besar.
Karena, menurut Wakil Bupati Garut itu, tindakan sweeping tersebut sebagai aksi anarkis yang dapat merusak citra Kabupaten Garut.
"Ini tugas kami, highlight-nya hari ini ada kekerasan yang ujungnya adalah membuat citra Kabupaten Garut menjadi buruk," ujar putri Kapolda Metro Jaya, yang juga selaku Wakil Bupati Garut, Putri Karlina dalam sebuah video seperti yang dikutip tvOnenews.com, pada Minggu (8/3/2025).
Kemudian, dalam pernyataannya, Putri Karlina juga menyoroti peran koordinator Aliansi Umat Islam (AUI) Kabupaten Garut, Ceng Aam, yang dianggap bertanggung jawab atas aksi sweeping tersebut. Ia secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan yang dilakukan ormas tersebut.
"Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan Ceng Aam. Jangan sampai membuat kami bereaksi. Kalau saya mau, saya bisa men-tolol-tololkan Satpol PP, saya bisa menggoblok-goblokkan orang. Apakah itu citra yang baik untuk seorang Wakil Bupati?" bebernya dengan nada kesal.
Tak hanya itu saja, dalam video tersebut, Putri Karlina tampak emosional hingga menangis saat menjelaskan dampak negatif aksi sweeping tersebut terhadap warga.
Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri bukanlah solusi dan dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Akibat insiden ini, pihak kepolisian turun tangan untuk meminta keterangan dari sejumlah pihak yang terlibat.
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengonfirmasi bahwa empat anggota ormas serta personel Satpol PP telah diperiksa pada Sabtu (7/3/2025) malam.
"Ya, akibat kejadian itu kami meminta keterangan terhadap anggota Ormas dan Satpol PP," beber AKP Joko Prihatin pada Minggu (9/3/2025) sore. (aag)