news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi sapi di pasar hewan..
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetyo

Singgung Penyakit Mulut dan Gigi, PDIP Cecar Bapanas soal Rencana Impor 180 Ribu Ton Daging Sapi Jelang Lebaran

Anggota Komisi IV DPR RI I Ketut Suwendra menyoroti rencana pemerintah yang akan mengimpor 180 ton daging sapi jelang Lebaran atau Idulfitri 2025.
Selasa, 4 Februari 2025 - 15:34 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi IV DPR RI I Ketut Suwendra menyoroti rencana pemerintah yang akan mengimpor 180 ton daging sapi jelang Lebaran atau Idulfitri 2025.

Ketut meminta pemerintah mengkaji kembali rencana impor daging sapi dari India. Mengingat, Indonesia sudah bebas dari kasus penyakit gigi dan mulut alias PMK pada hewan ternak.

“Kita sudah lama bebas PMK. Saya sendiri sebagai praktisi dokter hewan juga melihat keputusan yang diambil mengimpor daging sapi dari India, apakah sudah matang analisa dampak masuknya PMK?” Kata Ketut dalam rapat Komisi IV DPR bersama Bapanas di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).

Politisi PDIP itu tidak ingin kebijakan impor daging sapi dari India berdampak terhadap meningkatnya kembali kasus PMK di Indonesia.

Oleh karena itu, Ketut meminta pemerintah khususnya Bapanas atau Badan Pangan Nasional untuk mengevaluasi kebijakan itu. Dia ingin pemerintah mengecek terlebih dulu apakah negara pengimpor daging itu sudah bebas dari PMK atau belum.

“Sehingga kita sekarang bertubi-tubi muncul penyakit PMK. Mohon ini devaluasi apakah India ini sudah bebas PMK sehingga kita berani impor sapi dari India atau hal lain,” ujar Ketut.

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkap pemerintah memutuskan untuk mengimpor daging sapi menjelang Lebaran atau Idulfitri 2025.

“Jadi, kalau kita bilang impor daging, itu bisa bakalan, itu nanti ada perhitungannya, untuk menjadi karkas berapa, untuk menjadi daging berapa, itu ada hitungannya,” kata Arief di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025).

Dia menjelaskan impor daging sapi ini sifatnya reguler seperti impor daging kerbau yang dilakukan setiap tahun.

“Kalau daging kerbau kan setiap tahun kurang lebih (impor) 100 ribu ton. Kalau daging kerbau ya biasanya BUMN, karena daging kerbau itu biasanya memang untuk stabilisasi,” ungkap Arief. (saa/iwh)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral