news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ade Irma Suryani Nasution, Kapten Pierre Tendean dan Ajun Inspektur Polisi Dua Karel Sadsuitubun.
Sumber :
  • istimewa

Mereka yang Gugur Sebagai Perisai Jenderal Nasution dalam Peristiwa Berdarah G30S PKI

Pagi masih terlalu buta, ketika segerombolan pasukan G30S PKI yang dipimpin Letnan Satu Doel Arief menyerbu kediaman Jenderal Nasution, di Jalan Teuku Umar 40.
Jumat, 29 September 2023 - 05:10 WIB
Reporter:
Editor :

"Anak saya yang tercinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ayahmu."


Kapten Pierre Tendean

Maria Elizabeth Cornet, perempuan berdarah Prancis tersebut seolah meratapi takdir putra satu-satunya itu, Pierre Andrias Tendean, yang gugur justru disaat Maria tengah merayakan ulang tahunnya pada 30 September 1965.

Dengan terisak-isak, Ia memeluk peti jenazah putranya yang berbalut bendera merah putih. Ia hanya bisa berkata,

"Pierre, wat is er met jou gebeurd? (Pierre, apa yang terjadi denganmu?)" isak Maria Elizabeth, dikutip dari penuturan Masykuri dalam bukunya.

Foto: Kapten Pierre Tendean (Wikpedia - IG @pierresangpatriot)

Ketika terjadi upaya penculikan terhadap Jenderal Nasution oleh G30S PKI, Pierre tidak sedang menjalankan piket sebagai ajudan. la telah menyerahkan tugas piket pada hari itu kepada Komisaris Polisi Hankam Mansyur. 

Akan tetapi karena inisiatifnya sendiri ketika mendengar serentetan tembakan, ia segera mengambil jaket dan senjatanya, kemudian keluar. Akibatnya Pierre Tendean ditangkap oleh gerombolan penculik, karena disangka Jenderal Nasution. 

Tindakan spontan Lettu Pierre Tendean sebagai ajudan itu secara tidak langsung telah menyelamatkan jiwa Jenderal Nasution dari upaya pembunuhan kelompok G30S PKI.

Pada tanggal 4 Oktober 1965, usai pusat komando G30S PKI di kawasan Lubang Buaya direbut oleh pasukan RPKAD dan Kostrad, proses pengangkatan jenazah para korban penculikan kemudian dilakukan.

Pada pukul 12.00, pertama kali berhasil dinaikkan jenazah Lettu. Pierre Tendean, Ajudan Jenderal Nasution. Pada jam 13.40 menyusul jenazah Mayor Jenderal Suprapto dan Mayor Jenderal S. Parman. 

Foto: Dokumentasi Film Pengkhianata G30S PKI, Suasana pengangkatan jenazah di Lubang Buaya

Pada jam 13 .50, jenazah Letjen Ahmad Yani yang diikat menjadi satu dengan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, serta jenazah Mayor Jenderal Haryono MT. Kemudian yang terakhir, pada jam 14.10 berhasil diangkat jenazah Brigadir Jenderal DI Panjaitan. 

Dari urut-urutan pengangkatan jenazah itu, diketahui bahwa Pierre Tendean merupakan perwira yang paling akhir dilemparkan ke dalam sumur maut di Lubang Buaya oleh pelaku G30S PKI.

 

Ajun Inspektur Polisi Dua Karel Sadsuitubun

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral