news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Mario Dandy Satriyo.
Sumber :
  • Tim tvOne/Muhammad Bagas

Alasan Jaksa Tolak Pleidoi Mario Dandy: Dia Bikin Kebohongan Supaya Lepas dari Jerat Hukum

Terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) beragendakan replik atau tanggapan pledoi. 
Kamis, 24 Agustus 2023 - 15:19 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) beragendakan replik atau tanggapan pledoi. 

Dalam penyampaian replik tersebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkap serangkaian kebohongan Mario Dandy Satriyo agar terlepas dari jeratan hukum kasus penganiayaan beratnya terhadap David Ozora

Jaksa menilai langkah kebohongan itulah yang membuat pihaknya menjerat hukuman maksimal terhadap Mario Dandy Satriyo terkait kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora. 

"Di mana dari rangkaian persidangan yang dapat kita nilai bersama secara objektif terdakwa Mario Dandy semakin terpijok dengan kebohongannya sendiri yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai suatu petunjuk tentang kesalahan terdakwa Mario Dandy dalam kenganiayaan yang dilakukannya terhadap David," kata Jaksa dalam persidangan tersebut, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Jaksa Tolak Pledoi Mario Dandy Satriyo Nilai Tak Sesuai Fakta Penganiayaan Berat Terhadap David Ozora 

Terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) beragendakan replik atau tanggapan pledoi. 

Jaksa Penuntut Umum (JPU) memastikan penolakan terhadap pledoi yang diajukan Mario Dandy Satriyo dan tim hukumnya. 

"Majelis hakim yang kami muliakan, saudara tim penasihat hukum yang terhormat, pada intinya kami selaku tim penuntut umum menolak dan membantah seluruh argumen dari tim penasihat hukum atau terdakwa didalam pleidoinya," ujar Jaksa dalam persidangan, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Jaksa menuturkan pledoi yang disampaikan terdakwa Mario Dandy Satriyo tidaklah menggambarkan fakta peristiwa penganiayaan berat yang terjadi. 

Terlebih Jaksa lebih mengutamakan keadilan terhadap David Ozora dengan mengedapankan moralitas, nilai kemanusiaan, nilai keadilan, dan nilai kebenaran yang ada di masyarakat. 

"Dari keterangan para saksi dan keterangan para ahli yang hanya mendukung argumen mereka saja dan keterangan di dalam pleidoi itu tidaklah menggambarkan fakta yang sebenarnya terjadi," ungkapnya.

Sebelumnya, terdakwa Mario Dandy Satriyo dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan hukuman 12 tahun penjara akibat perbuatannya pada kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora. 

Jaksa menyatakan terdakwa Mario Dandy telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan berencana secara bersama-sama sebagaimana melangar Pasal 355 Ayat 1 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral