- Kolase tvOnenews.com
Rekam Jejak Panji Gumilang Dedengkot Ponpes Al Zaytun dan Deretan Kontroversial yang Perbolehkan Ikhwan dan Akhwat..
tvOnenews.com - Kontoversi Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau kerap disapa Syekh Panji Gumilang merupakan seorang pimpinan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun yang kini menjadi sorotan publik beberapa waktu belakangan ini.
Sosok pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang menjadi perbincangan hangat di Indonesia karena terlibat sejumlah kontroversi.
Kontroversial ini dimulai dari pelaksanaan shalat Idul Fitri yang jadi sorotan di pondok pesantren Panji Gumilang.
Nama Ponpes Al Zaytun Indramayu mencuat pertama kalinya setelah pelaksanaan salat Idul Fitri dengan mencampur jamaah pria dan wanita.
Hingga akhirnya terungkap berbagai hal yang mengejutkan dari sosok Panji Gumilang ini.
Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Baru-baru ini, pemimpin Ponpes Al Zaytun itu memiliki rencana untuk membangun gereja dan pesantren Kristen di Ponpes.
Hal ini pun membuat masyarakat geger. Tak banyak yang tahu, ternyata sosok Panji Gumilang sendiri tak jauh dari skandal dan kontroversi. Simak di bawah ini.
Seperti dirangkum tvOnenews.com dari berbagai sumber, berikut rekam jejak Panji Gumilang.
Panji Gumilang lahir di Gresik, pada 30 Juli 1946.
Pria yang mengatakan Yahudi adalah keturunan nabi ini mengaku pernah bertemu Presiden Soekarno saat masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.
Panji Gumilang merupakan seorang alumni Pondok Modern Gontor yang melanjutkan pendidikan ke IAIN Syarif Hidayatullah Jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam dan sempat aktif di organisasi kemahasiswaan.
Panji Gumilang kemudian mendirikan Yayasan Pesantren Indonesia dan membangun Ponpes Al Zaytun.
Bahkan Presiden BJ Habibie hadir secara langsung pada peresmian Ponpes Al Zaytun pada 1999.
Pada 2004, Panji Gumilang mendapat gelar doktor honoris causa di bidang manajemen dari sebuah kampus yang berbasis di Inggris dan Amerika Serikat.
Penganugerahan gelar kehormatan ini diberikan dengan pertimbangan bahwa Panji Gumilang berjasa dalam membawa perubahan dalam bidang pendidikan di Indonesia.
Panji Gumilang pernah dikaitkan Negara Islam Indonesia atau NII, sebagai pimpinan komandemen wilayah KW 9 pada 2011 lalu.
Kala itu Panji Gumilang membantah keras bahwa dirinya merupakan Abu Toto, petinggi NII KW9.
Lebih lanjut, Pada 11 Mei 2011 Suryadharma Ali yang kala itu menjabat sebagai menteri agama, sampai bertemu langsung dengan Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun untuk merespon isu NII ini.
Lepas dari isu NII, Panji Gumilang malah terseret kasus pemalsuan dokumen Ponpes Al Zaytun yang saat itu ditangani Bareskrim Mabes Polri.
Karena kasus tersebut, Panji Gumilang dinyatakan bersalah dan divonis 10 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Indramayu sehingga dijebloskan ke Lapas Indramayu pada 2015.
Panji Gumilang juga sempat terseret kasus dugaan pencabulan terhadap mantan pegawainya pada 2021.
Usai berbagai kasus tersebut, kontroversi Panji Gumilang masih terus berlanjut hingga kini.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun sebut Israel keturunan Nabi
Panji Gumilang. (Viva)
Panji Gumilang sempat heboh setelah menyanyikan ‘salam Yahudi’. Kini dia memberikan penjelasan bahwa bangsa Israel merupakan keturunan Nabi.
Menurut penjelasannya, jika mengetahui silsilah nabi makan Nabi Ibrahim memiliki keturunan yakni Isbat, Suah, Medan, Zimron, Yuksan, dan Median.
“Seakan Israel b*jingan yang harus dijauhi, Israel adalah putra dari nabi Ishaq, putra dari Ibrahim As,” kata Panji Gumilang dilansir dari kanal Youtube Herri Pras
Dugaan pencabulan yang diduga melibatkan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang
Pemimpin Ponpes Al Zaytun Indramayu ternyata pernah terlibat sebuah kasus kontroversial.
Ya, Panji Gumilang diduga telah melakukan pencabulan terhadap guru di Ponpes Al Zaytun pada tahun 2017 silam.
Disebutkan bahwa seorang guru berinisial K melaporkan Panji ke polisi atas dugaan tindakan asusila tersebut.
Sayangnya, hingga saat ini kasus belum menemui titik terang dan belum terselesaikan. (far/rka/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini