news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi 2.
Sumber :
  • Istimewa

Ekspansi Agresif Sambal Kemasan: Langkah Strategis Bernilai Ratusan Miliar

Memperkuat portofolio bisnis di sektor fast moving consumer goods (FMCG) dan membangun ekosistem sambal terintegrasi.
Kamis, 11 Desember 2025 - 02:45 WIB
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Sambal Bakar Indonesia Group (SBIG) mengumumkan akuisisi terhadap brand sambal daring Eat Sambel dalam konferensi pers yang digelar di gerai SBIG Alam Sutera, Tangerang, Jumat (12/12/2025).

Langkah ini menjadi bagian dari strategi ekspansi perusahaan untuk memperkuat portofolio bisnis di sektor fast moving consumer goods (FMCG) dan membangun ekosistem sambal terintegrasi.

CEO SBIG Richard Theodore mengatakan akuisisi tersebut merupakan upaya memperluas skala bisnis sambal Nusantara melalui penguatan rantai pasok dan inovasi produk.

“Akuisisi ini bukan sekadar strategi bisnis, tetapi bagian dari visi membangun ekosistem kuliner sambal yang modern dan terintegrasi, dengan ruang ekspansi hingga level nasional dan global,” kata Richard.

Sejak berdiri pada 2022, SBIG mengelola jaringan restoran Sambal Bakar Indonesia yang kini telah mencapai lebih dari 30 gerai di sejumlah kota besar. Dalam tiga tahun, pertumbuhan bisnis perusahaan tercatat meningkat lebih dari 2.000%, dengan lebih dari 15 juta pelanggan dan sekitar 150 juta produk terjual.

Eat Sambel dikenal sebagai salah satu pionir sambal online yang berkembang dari usaha rumahan dan kini mencatat penjualan lebih dari 26 juta botol. Co-Founder Eat Sambel, Yansen Gunawan, menyebut bergabung dengan SBIG sebagai momentum baru dalam memperluas jangkauan produk.

“Dengan SBIG, kami memiliki ruang yang lebih besar untuk mengembangkan varian sambal Nusantara dan memperluas distribusi ke lebih banyak kanal,” ujarnya.

Director of Corporate Communication & Relations SBIG, Benjamin Master A. Surya, menjelaskan bahwa sinergi pasca-akuisisi akan difokuskan pada tiga sektor, yakni inovasi produk, integrasi rantai pasok, serta penyelarasan identitas merek.

“Dengan menggabungkan kekuatan dua brand, SBIG berada pada posisi yang lebih strategis dalam memperkuat kualitas, distribusi, dan penetrasi pasar sambal modern,” kata Benjamin.

Ia menegaskan bahwa core business perusahaan tetap bertumpu pada produk sambal.

“Produk sambal adalah DNA kami. Dengan sinergi antara jaringan restoran dan FMCG, kami ingin sambal hadir sebagai pendamping utama makanan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Director of Marketing & Branding SBIG, Renaldo Akhira Ruslan, menambahkan perusahaan menyiapkan strategi distribusi digital dan offline. Upaya tersebut meliputi penguatan kehadiran di platform e-commerce melalui kolaborasi kreator serta perluasan distribusi ke jaringan ritel modern dan general trade.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral