news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

donald trump dan Xi Jinping.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Wildan Mustofa

Tarif Mencekik, Tapi China Malah Minta Ketemu Duluan! Trump: Saya Tak Akan Mundur!

Trump klaim China yang minta negosiasi duluan. Meski ekonomi dunia terguncang, Presiden AS tak mau turunkan tarif. Apa strategi di balik kerasnya sikap ini?
Kamis, 8 Mei 2025 - 12:06 WIB
Reporter:
Editor :

Washington, tvOnenews.com – Presiden AS Donald Trump kembali membuat pernyataan mengejutkan soal perang dagang dengan China.

Ia menegaskan bahwa AS tidak akan menurunkan tarif hanya demi memancing Beijing kembali ke meja perundingan. Lebih dari itu, Trump mengklaim bahwa China-lah yang memulai permintaan negosiasi, bukan sebaliknya.

"Mereka bilang kita yang mulai? Mereka harus baca arsipnya lagi," sindir Trump dalam acara pelantikan Duta Besar AS untuk China, David Perdue, di Gedung Putih, Rabu (7/5).

Pernyataan ini muncul sehari setelah pemerintah AS mengumumkan bahwa Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer akan bertemu dengan Wakil PM China He Lifeng di Swiss pada Sabtu mendatang. Pertemuan ini menjadi sinyal awal meredanya ketegangan yang selama ini menekan pasar dan perekonomian global.

Tarif Setinggi Langit, Tapi Trump Keras Kepala

Saat ditanya apakah AS akan menurunkan tarif sebagai syarat pembicaraan, Trump menjawab tegas, "Tidak."
Menurutnya, AS sebelumnya “rugi triliunan dolar” akibat hubungan dagang timpang dengan China. Tapi kini, katanya, “kita tidak rugi apa-apa. Itu bagus.”

Padahal, sejak awal tahun, perang tarif telah menyebabkan beban impor tembus 145 persen untuk produk China, dan 125 persen untuk barang AS yang dibalas Beijing. Beberapa pejabat menyebut kondisi ini mirip embargo dagang yang merusak rantai pasok dan memicu lonjakan harga.

Meski begitu, Bessent menyebut pertemuan Sabtu mendatang bertujuan untuk "de-eskalasi", bukan penutupan konflik. Sinyal positif ini sempat mengangkat pasar saham AS yang sebelumnya tertekan dua hari berturut-turut.

China Tak Dapat Konsesi, Tapi Tetap Datang

Yang mengejutkan, kata pengamat Craig Singleton dari Foundation for the Defense of Democracies, adalah kesediaan China mengirim pejabat topnya tanpa satu pun konsesi dari AS.

"Trump tidak turunkan tarif, tak janji penundaan sanksi, bahkan tak sodorkan peta jalan. Tapi China tetap kirim He Lifeng. Itu pengakuan bahwa tarif Trump efektif," tegasnya.

Namun tekanan dalam negeri juga mengintai. Di hadapan DPR AS, Bessent mengaku pemerintah mempertimbangkan pengecualian tarif untuk barang kebutuhan anak seperti kursi bayi, stroller, dan ranjang bayi.

Pada 2018, AS sempat membebaskan beberapa barang dari tarif 25 persen, tapi tidak semua. Kali ini, dengan tarif mencapai 145 persen, tekanan publik makin kuat.

Eropa Juga Geram, Siapkan Balasan

Sementara itu di Singapura, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic mengatakan akan mengumumkan langkah balasan terhadap tarif AS jika negosiasi gagal.

Eropa dan negara-negara lain kian resah dengan langkah Trump yang semakin unilateral dalam perdagangan internasional.

Duta Besar Baru, Harapan Baru?

Trump juga melantik David Perdue, mantan senator Georgia, sebagai duta besar AS untuk China. Perdue menyebut dirinya memiliki hubungan pribadi dengan Trump, sesuatu yang bisa jadi nilai tambah dalam berinteraksi dengan Beijing.

"Saya kenal orang ini (Trump) secara pribadi. Dia mencintai negaranya," ucap Perdue yang sempat menuding Presiden Xi sebagai “kaisar modern” yang ingin menghancurkan demokrasi.

Dengan perundingan di ambang pintu dan tarif membubung, dunia menanti: akankah keras kepala Trump membuka jalan damai, atau justru memperpanjang babak baru perang dagang?

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral