Posko tim DVI di Polres Banjarnegara, Jawa Tengah, menerima laporan kehilangan 28 orang yang berkaitan dengan pengungkapan korban kasus dukun pengganda uang.
Mbah Slamet alias Slamet Tohari bermodus dukun pengganda uang di Banjarnegara. Dia menghabisi 12 nyawa dengan racun potas. Ini rekaman terakhir korbannya...
Rian Aditya Mahendra (28), anak pertama dari pasangan suami istri Suheri dan Riani, korban pembunuhan berantai Mbah Slamet mengaku diajak untuk ikut mengerjakan proyek pembangunan rumah milik dukun pengganda uang tersebut
Kedatangan jenazah Suheri dan Riani, pasangan suami istri asal Kabupaten Pesawaran, Lampung yang menjadi korban dukun Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah, disambut isak tangis
Hasil tes antemortem jenazah pasangan suami istri (Pasutri) Suheri dan Riani, identik dengan hasil DNA anak, Senin (10/4/2023). Kedua jenazah akan di kampung ha
Polres Pesawaran, Lampung membantu Polres Banjarnegara, Jawa Tengah untuk memburu pelaku perantara yang mempertemukan antara pasangan suami istri Irsad dan
Isak tangis keluarga dan masyarakat mewarnai prosesi pemakaman pasangan suami istri (pasutri), Irsad dan Wahyu Triningsih, warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan
Sumarto, orang tua dari pasangan suami istri Suheri (53) dan Riani (50), mengaku memiliki firasat bahwa keduanya menjadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet.
Sembilan korban lainnya dalam proses identifikasi. Sejumlah orang telah melapor ke Polda Jateng dan Polres Banjarnegara baik langsung atau lewat nomor aduan.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan, tim psikologi akan memeriksa Mbah Slamet untuk memastikan kondisi mental atau psikologis sang dukun.
Hasil uji laboratorium korban yang dibunuh Slamet Tohari dalam tubuhnya mengandung sianida. Jika ditelan orang bisa meninggal dalam 5 menit, daya rusak cepat.