Jakarta - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meluncurkan awan panas pada Rabu (9/11/2022). Publik pun bertanya-tanya soal kemungkinan terganggunya World Superbike Mandalika 2022 akibat peristiwa alam ini.
Humas PT Angkasa Pura I Bandara Lombok, Arif Haryanto, mengatakan erupsi Gunung Semeru tidak menganggu perhelatan World Superbike Mandalika. Rute penerbangan pun masih terpantau tanpa kendala di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Masih normal sampai saat ini," ujar Arif, Kamis (10/11/2022).
Bandara Lombok pun masih membuka pelayanan penerbangan internasional, yang berasal dari Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia. Adapun Arif menjelaskan Bandara Lombok juga melayani rute penerbangan domestik, antara lain dari Jakarta, Surabaya, Bali, Sumbawa Besar, serta Bima.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok, Rahmat Adil, memastikan pihaknya bakal mendukung penyelenggaraan World Superbike Mandalika. Salah satunya dengan melakukan penyesuaian soal waktu operasional bandara menjadi 24 jam.
Awalnya Bandara Lombok hanya melayani penerbangan selama 14 jam, yaitu mulai pukul 06.00 sampai 20.00 Wita.
“Berbagai upaya yang kami lakukan ini, diharapkan mendukung kelancaran ajang WSBK 2022 dan KTT G20. Kami siap untuk memberikan pelayanan yang mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan di Bandara Lombok,” ujar Rahmat.
PT Angkasa Pura I Bandara Lombok berkomitmen mendukung penuh World Superbike Mandalika 2022. Caranya adalah seperti, menuntaskan berbagai pengembangan secara kapasitas maupun daya dukung infrastruktur dan fasilitas Bandara Lombok.
Mulai dari runway, apron, terminal penumpang, hingga fasilitas kargo. Adapun terkait di sisi udara, Bandara Lombok telah mengalokasikan empat parking stand pesawat narrow body.
"Secara keseluruhan, infrastruktur dan fasilitas Bandara Lombok siap untuk mendukung pelaksanaan kegiatan WSBK 2022 & KTT G20,” kata Rahmat.
Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, terjadi awan panas letusan sebanyak dua kali. Tercatat amplitudo 28-30 mm.
Kemudian aktivitas kegempaan Gunung Semeru juga menandai letusan lima kali, dengan amplitudo 14-22 mm dan gempa tektonik jauh satu kali dengan amplitudo 25 mm.
Saat ini Gunung Semeru masih berstatus level III atau siaga. Masyarakat kemudian diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, tepatnya sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). (ant/mir)
Load more