Masih Ingat Casey Stoner? Juara MotoGP yang Pensiun Saat Sedang di Puncak Prestasi
- Instagram @official_cs27
“Saya kesulitan memahami kenapa saya kesulitan ketimbang orang lain. Orang-orang tidak masalah dengan popularitas dan hal-hal lainnya dalam balapan,” kata Stoner.
Setelah pensiun, barulah ia mendapatkan diagnosis yang menjelaskan apa yang selama ini ia rasakan.
“Saya baru-baru ini didiagnosis gangguan kecemasan, yang mana saya tidak tahu soal itu sebelumnya. Saya pikir itu stres… tapi kecemasan ini mengganggu sampai ke punggung,” ungkapnya.
Ia bahkan menggambarkan betapa beratnya tekanan itu bagi dirinya.
“Selama sebagian besar karier saya, mungkin hingga dua tahun terakhir di MotoGP, semakin baik balapan akhir pekan rasanya semakin saya mau mati. Saya sakit seperti anjing, saya benar-benar tidak ingin balapan.”
Keterusterangan Stoner membuat banyak fans dan kolega terkejut sekaligus semakin menghormatinya.
Ternyata, di balik sosok pembalap tak kenal takut, tersimpan pergulatan mental yang sangat besar.
Sejak resmi pensiun, Stoner memilih kehidupan yang jauh dari kamera dan keramaian. Ia tinggal bersama keluarganya dan fokus memulihkan kesehatan fisik maupun mentalnya.
Meski sempat kembali ke paddock sebagai test rider Ducati hingga 2018, Stoner tidak pernah benar-benar berniat kembali ke persaingan MotoGP.
Kini ia menjalani hidup yang lebih tenang bersama sang istri, Adriana Tuchyna, serta dua anak mereka, Alessandra dan Caleya Maria.
Sesekali ia membagikan kegiatannya di media sosial melalui akun @official_cs27, namun tetap menjaga privasinya.
Casey Stoner lahir pada 16 Oktober 1985 di Australia.
Dengan postur 171 cm dan 58 kg, ia mungkin tidak terlihat seperti sosok dominan, tetapi apa yang ia lakukan di lintasan membuat banyak rival gentar menghadapi agresivitas dan presisinya.
Ia memulai debut Grand Prix pada usia 16 tahun di kelas 125cc, kemudian naik ke MotoGP pada 2006 bersama LCR Honda.
Hanya butuh satu musim baginya untuk mencetak sejarah: di tahun 2007, ia meraih gelar dunia bersama Ducati dengan 10 kemenangan dalam satu musim.
Salah satu catatan paling ikonik adalah dominasinya di Phillip Island, sirkuit rumah yang ia kuasai dengan enam kemenangan beruntun.
Load more