Jelang F1 GP Las Vegas, Bos McLaren Sindir Max Verstappen: Sudah Kelewat Batas
- F1
tvOnenews.com - Menjelang Grand Prix Las Vegas, tensi di paddock F1 kembali meninggi setelah McLaren semakin lantang menilai gaya bertarung para rivalnya di lintasan.
CEO McLaren, Zak Brown, kembali menyoroti cara membalap Max Verstappen yang menurutnya kerap berada di luar batas kewajaran ketika berebut posisi.
Saat ini, posisi Verstappen di klasemen sedang tertekan.
- Facebook/Oracle Red Bull Racing
Ia tertinggal 49 poin dari Lando Norris dalam perebutan gelar juara dunia.
Situasi tersebut membuat balapan di Las Vegas berpotensi menjadi titik penentu apakah pembalap Red Bull itu masih memiliki peluang mempertahankan gelar kelimanya.
Jika kembali kehilangan poin, kesempatan itu bisa tertutup sepenuhnya.
Dalam kondisi terdesak seperti itu, Verstappen dikenal sebagai pembalap yang tidak ragu mengambil risiko besar.
Namun, bagi Zak Brown, agresivitas tersebut tidak selalu sesuai dengan batas etika yang umumnya dijaga dalam duel wheel to wheel.
Brown menyinggung sejumlah insiden di São Paulo dalam beberapa musim terakhir, khususnya saat Verstappen berduel dengan Lewis Hamilton, sebagai contoh nyata.
Brown menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati kualitas Verstappen sebagai salah satu pembalap terbaik di era modern.
“Saya tidak ingin merendahkan Max, ia adalah juara dunia empat kali. Namun ia bisa jadi sosok yang sangat keras di trek, terkadang terlalu agresif. Ada momen di mana sisi arogansinya terlihat,” ujar Brown kepada The Telegraph.
- Instagram @maxverstappen1 & formula1.com
Ia menambahkan bahwa para juara dunia biasanya memang memiliki kepercayaan diri yang besar, namun tetap ada batas etik dalam bertarung di atas lintasan.
Ketika mendapat pertanyaan apakah Verstappen pernah melewati batas, Brown memberikan jawaban tegas.
“Ada saat di mana ia melampaui batas yang seharusnya.”
Dalam pernyataannya, ia kembali merujuk pada persaingan panjang Verstappen dengan Hamilton di Brasil, yang menurutnya beberapa kali memunculkan manuver terlalu memaksa dan berpotensi memicu kecelakaan.
Musim ini, persaingan Red Bull dan McLaren memanas setelah performa mobil McLaren melonjak signifikan.
Load more