8 Legenda Bulu Tangkis Indonesia Resmi Comeback, Susy Susanti hingga Liliyana Natsir Siap Beraksi di Ajang…
- tvOnenews.com - Bagas
Jakarta, tvOnenews.com – Sebanyak delapan legenda bulu tangkis Indonesia resmi comeback, mulai dari Susy Susanti hingga Liliana Natsir siap menunjukkan tajinya.
Delapan legenda bulu tangkis lintas generasi itu akan bertanding dalam sebuah laga amal yang hasil penggalangan dananya untuk memberikan dukungan pada atlet Indonesia.
Laga amal bertajuk "Make Your Moment: Dari Bulu Tangkis untuk Semua" akan digelar di Tennis Indoor Stadium, Senayan, Jakarta pada pada 22 Juli 2025, di mana yang hasil penjualan tiketnya akan didonasikan
"Acara ini menjadi ajang pertama sepanjang sejarah bulu tangkis yang menyatukan para legenda bulu tangkis Indonesia dalam satu lapangan dan memberikan manfaat sosial bagi mereka yang membutuhkan, terutama para aktivis olahraga," kata Wakil Menteri Pemuda Olahraga Taufik Hidayat.
Taufik mengatakan bahwa acara ini merupakan momen bersejarah karena untuk pertama kalinya para legenda bulu tangkis Indonesia akan berkumpul dalam satu lapangan, bukan untuk mengejar prestasi, melainkan untuk berbagi.
Ajang ini merupakan kolaborasi antara Indonesia Olympians Association (IOA), Inaspro, dan OPPO Indonesia yang bertujuan untuk menggalang dana bagi para atlet Indonesia dari berbagai cabang olahraga yang membutuhkan dukungan.
Delapan peraih medali emas Olimpiade yang akan tampil dalam laga amal ini adalah Susy Susanti, Alan Budikusuma, Ricky Soebagja.
Kemudian ada Candra Wijaya, Lilyana Natsir, Tontowi Ahmad, Apriyani Rahayu, serta Wamenpora Taufik Hidayat sendiri yang meraih emas pada Olimpiade Athena.
Seluruh hasil penjualan tiket acara ini akan disalurkan melalui IOA untuk membantu para atlet Indonesia dari berbagai cabang olahraga.
Selain itu, lelang ponsel pintar flagship OPPO Find N5 edisi eksklusif bertanda tangan delapan legenda bulu tangkis juga akan disumbangkan sebagai bentuk dukungan lanjutan.
Menurut Wamenpora, kegiatan ini juga diharapkan menjadi pemantik semangat solidaritas dan kepedulian terhadap para atlet, terutama mereka yang telah purnabakti dan hidup dalam keterbatasan.
“Mereka adalah para atlet, para pejuang olahraga, yang mungkin kini tidak lagi berdiri di podium juara tetapi semangat juangnya tetap hidup dalam sejarah dan hati kita,” kata Wamenpora.
Load more