“Justru tim harus bangga karena bisa bertanding dengan salah satu tim terbaik dunia (Australia), dan segera bangkit karena kita akan menjalani satu laga terbaik sepanjang sejarah basket Indonesia (dengan melawan China),” kata Milos dalam konferensi pers Piala Asia FIBA pada Sabtu (16/07/2022).
Pejic justru bangga melihat perjuangan Andakara Prastawa Dhyaksa dan kawan-kawan yang berusaha menyulitkan Australia pada pertandingan Grup A FIBA Asia Cup 2022. Meski kalah 53-78, Indonesia tidak menyerah mudah di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Australia ialah tim papan atas dengan menempati peringkat ketiga FIBA, unggul jauh di atas Indonesia (ranking ke-95). Persentase skor pun masih kalah kelas. Tim Merah-Putih meraih hanya 39,4 persen dari lemparan dua poin, yakni 13 masuk dari 33 percobaan, dan tripoin hanya 15,4 persen (empat dari 26).
Namun, menurut Milos, melawan tim terbaik di dunia menjadi kebanggaan tersendiri. “Walau kita bisa memimpin di quarter pertama, tapi Australia kemudian menunjukkan kelasnya pada quarter-quarter berikutnya,” kata pelatih asal Serbia.
Pada pertandingan dengan Tim Kanguru, pelatih Milos Pejic menurunkan starter Abraham Damar Grahita, Marques Terrell Bolden, Andakara Prastawa Dhyaksa, Brandon van Dorn Jawato, dan Derrick Michael Xzavierro. Ia memuji semangat para pemain yang tak menyerah dari sepanjang pertandingan.
Tim nasional bolabasket Indonesia selanjutnya akan melawan China pada playoff untuk memperebutkan tiket ke delapan besar Piala Asia FIBA yang akan berlangsung pada Senin (18/07/2022). Bagi Milos Pejic, tak ada yang lebih baik daripada segera melupakan Australia dan menatap laga dengan China.
“Saya harap, lawan China, para pemain bisa lebih semangat. Dan tentu tim pelatih sudah menyiapkan strategi,” kata Pejic yang mengejar target untuk meloloskan Indonesia ke delapan besar agar berhak tampil sebagai peserta Piala Dunia FIBA 2023 yang akan berjalan pada Agustus di Jakarta. (ant/raw)
Load more