Tumpuan Loncat Indah Putri Indonesia, Gladies Lariesa Siap Gasak Persaingan di SEA Games 2025 Thailand
- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
Jakarta, tvOnenews.com - Atlet loncat indah, Gladies Lariesa Garina, kembali mencuri atensi usai tampil meyakinkan di Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2025. Konsistensi dan ketangguhan mentalnya dianggap sebagai sinyal positif jelang misi besar di SEA Games Thailand 2025, yang tinggal menghitung pekan.
IAOC 2025 untuk cabang olahraga loncat indah dan renang artistik resmi berakhir di Stadion Akuatik GBK, Jakarta. Ajang itu telah berlangsung sejak 24 hingga 26 November 2025.
{{imageId:382676}}
Momentum kepercayaan terhadap Gladies makin kuat setelah ia menunjukkan performa solid tanpa cela di ajang pelatnas terakhir. Namanya bahkan sudah dipastikan masuk dalam daftar empat atlet prioritas yang sedang dipersiapkan untuk mengerek kembali kejayaan Indonesia di loncat indah sektor putri.
Kursi utama tumpuan Merah Putih pada sektor putri kini memang ditanamkan di pundak Gladies. Bukan tanpa alasan, ia memiliki grafik performa stabil yang jarang terguncang oleh tekanan pertandingan besar.
Dalam dua tahun terakhir, Gladies selalu menjadi figur yang konsisten menyumbang poin di level regional. Rekam jejaknya menonjol sejak SEA Games Kamboja 2023 hingga tampil dominan di PON Aceh–Sumut 2024, membuatnya layak disebut salah satu atlet paling siap menatap Thailand.
IOAC 2025 menjadi panggung pembuktian penting bahwa Gladies berada di fase matang seorang diver. Kematangan teknik dan pembacaan ritme kompetisi membuatnya kembali dipanggil untuk melanjutkan misi internasional.
Nomor yang dipertandingkan untuk sektor putri pada edisi SEA Games 2025 memang hanya satu nomor, yakni sinkronisasi menara putri. Situasi ini otomatis membuat fokus target Indonesia mengerucut pada satu peluang medali.
“Untuk SEA Games kali ini, nomor putri cuma ada satu, yaitu sinkro menara putri,” ujar Gladies di Stadion Akuatik GBK, Jakarta, Rabu (26/11/2025)
Dengan peluang yang hanya satu, tekanan pun berbeda jauh dibanding edisi sebelumnya. Gladies mengakui bahwa momen ini bukan lagi soal variasi nomor, melainkan soal kepastian eksekusi di satu panggung final.
{{imageId:382675}}
Gladies menyampaikan bahwa target pribadi dan target federasi berjalan harmoni. Ia diminta tidak hanya fokus pada hasil, tetapi memastikan eksekusi teknik berjalan sesuai rencana pelatih.
“Target pribadi pasti ingin memberikan yang terbaik. Kalau dari federasi, dari coach kalau Tuhan izinkan, kita bisa dapat perak,” ucapnya.
Atmosfer kompetisi di SEA Games 2025 pun diakui berbeda total. Gladies kini masuk ke dunia ritme baru, bukan lagi berduel sendirian, melainkan harus menjadi satu napas dengan pasangannya.
“Ada bedanya. Di SEA Games kemarin 2023 saya main di nomor individu, sementara yang sekarang saya main sinkro sama tim,” katanya.
Perubahan ini membuat metode persiapan kini ikut berubah drastis. Gladies bukan lagi sekadar mengontrol performa diri, tetapi harus menyamakan ritme dan timing secara presisi bersama partner.
Sinkronisasi di loncat indah menara adalah seni detail yang tak bisa diciptakan dalam semalam. Gladies pun melakukan persiapan khusus yang menuntut kebersamaan, komunikasi, dan latihan intens di sisi teknis maupun psikologis tim.
“Lebih banyak ngobrol dan sharing bareng partner, latihan teknik bareng, sebisa mungkin bareng terus biar chemistry kebangun,” ungkapnya.
Chemistry disebut menjadi kunci keberhasilan Indonesia untuk memanfaatkan peluang medali tunggal ini. Tanpa sinkronisasi mental, sinkronisasi teknik di atas menara tidak akan berjalan optimal saat detik-detik krusial pertandingan.
Gladies pun sudah memetakan siapa potensi rival terkuatnya. Dua negara yang ia sorot menjadi persiapan terbesar bagi dirinya dan pasangannya sudah punya tradisi kuat di nomor menara.
“Yang paling berat Malaysia dan Singapura, ya. Itu dua negara yang paling kuat,” pungkasnya.
(igp/aes)
Load more