Volimania Korea Serang Balik Netizen Indonesia Setelah Layangkan Protes Keras ke KOVO Gegara Megawati Hangestri Tak Masuk Best 7
- KOVO
tvOnenews.com - Kelakuan netizen Indonesia yang mengkritik kebijakan KOVO gara-gara Megawati Hangestri tak masuk Best 7 dapat tanggapan di Korea.
Terbaru, penggemar voli Korea Selatan tegas menyerang balik netizen Indonesia yang sebelumnya kritik keras KOVO karena tak pilih Mega ke Best 7.
Megawati Hangestri memang telah pulang kampung ke Jember, Jawa Timur, namun serba-serbi setelah dia cabut dari Red Sparks masih hangat diperbincangkan.
Belum lama ini, Megawati Hangestri secara mengejutkan tidak masuk ke dalam Best 7 V-League 2024/2025 yang diselenggarakan oleh KOVO.
Sebagai informasi, Best 7 merupakan ajang penghargaan buatan KOVO, di mana berisi pemain terbaik sesuai dengan posisi masing-masing sepanjang V-League 2024/2025.
Untuk posisi serupa dengan Megawati Hangestri yaitu Opposite, KOVO justru memilih pemain andalan GS Caltex di musim ini, Gyselle Silva.
Sementara itu, dua pemain Red Sparks yang terpilih di Best 7 oleh KOVO adalah Yeum Hye-seon (Setter) dan Vanja Bukilic (Outside Hitter).
- KOVO
Keputusan KOVO tidak memilih Megawati Hangestri di Best 7 mendapat reaksi netizen Indonesia. Mereka menganggap bahwa Mega jauh lebih baik ketimbang Gyselle Silva.
Megawati Hangestri mencetak 1020 poin sepanjang musim ini dengan 802 poin di antaranya didapatkan ketika tampil pada babak reguler.
Bukan cuma itu, Megawati Hangestri bahkan menempati urutan pertama sebagai pemain dengan jumlah keberhasilan serangan tertinggi yakni 48,06 persen.
Lebih spesialnya lagi, Megawati Hangestri mengantarkan Red Sparks ke final V-League untuk kali pertama setelah absen dalam 13 tahun terakhir.
Berkaca dari keputusan tadi, netizen Indonesia ramai-ramai menyerbu media sosial KOVO maupun Red Sparks. Tidak tanggung-tanggung, jumlah subscribers mereka turun luar biasa drastis.
Netizen Indonesia beranggapan bahwa Megawati Hangestri yang seharusnya menempati Opposite terbaik di Best 7 jika melihat dari kontribusinya.
Di sisi lain, kelakuan netizen Indonesia tersebut mendapat reaksi dari volimania Korea Selatan. Mereka pun melancarkan 'serangan balik' atas sikap fans tanah air itu.
“Mengapa Mega tidak masuk dalam 7 besar?” Fans Indonesia geram,” buka Lee Da-hee di forum netizen Korea Selatan.
“Para penggemar bola voli Indonesia meluapkan kekesalan mereka yang tak terkira, dengan mengatakan, “Untung saja dia tidak memperpanjang kontrak dengan V-League Korea,” “Kami akan berhenti mengikuti KOVO,” dan “Silva memang memimpin tim, tetapi dia tidak bisa menyamai rekor Mega” paparnya.
Salah satu volimania Korea Selatan berpendapat bahwa keputusan KOVO memilih Gyselle Silva daripada Megawati Hangestri sebagai Best 7 adalah hal yang tepat.
“Tidak ada akal sehat yang mengatakan Anda harus mengakui bahwa pesaing Anda adalah Silva, bukan? Ha ha,“ kata Tesagitesagi.
Ada lagi fans voli Korea Selatan yang menganggap jika mereka akan lebih tenang dari 'siulan' netizen Indonesia seusai Megawati Hangestri pergi.
“Inilah hal baik dari kepergian Mega (terhindar dari hujatan netizen Indonesia),” ujar Oh Se-yeon.
“Sekarang Mega sudah pergi, diam saja. Anda (fans Indonesia) masih saja menjelek-jelekkan orang lain di kolom komentar sana sini,” tegas Hong Se-wan.
Kendati demikian, ada juga penggemar voli Korea yang masih merasa kehilangan akan sosok Megawati Hangestri. Ia bahkan tak ingin menonton Red Sparks usai Mega pergi.
“Aku tidak akan menontonnya tanpa Mega,“ ungkap dolgyeogsojang.
(han)
Load more