Megawati Hangestri Ungkap Perbedaan Mencolok Main di Liga Korea dengan Kompetisi ASEAN, Katanya Hal Ini ...
- KOVO
tvOnenews.com - Atlet voli putri Indonesia, Megawati Hangestri membagikan pengalaman dan kesannya berkiprah di Liga Voli Korea dengan membela Red Sparks.
Megawati Hangestri menjadi pevoli Timnas Indonesia yang saat ini memperkuat kontestan V-League, dan membawa Red Sparks kini menempati peringkat ketiga klasemen Liga Voli Korea.
Megatron menjadi salah satu pemain asing yang didatangkan oleh Red Sparks musim ini bersama Giovanna Milana dari Amerika Serikat.![]()
Megawati Hangestri bersama Red Sparks saat melawan Hyundai Hillstate. (KOVO)
Mega terpilih melalui draft kuota pemain Asia, bersama Pornpun Guedpard (IBK Altos), Reina Tokoku (Pink Spiders), dan Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate), Mar-Jana Philips (AI Peppers)
Setelah direkrut oleh klub Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, atlet kebanggaan voli putri Indonesia Megawati Hangestri tercatat sebagai pemain asing berhijab pertama yang bermain di Liga Voli Korea Selatan.
Bahkan, Megatron (julukannya) berhasil menyabet gelar MVP putaran pertama Liga Voli Korea atau V-League dan terpilih dalam jajaran pemain All Star Liga Voli Korea di musim pertamanya.
Sejauh ini Mega telah mengoleksi empat gelar MVP (Most Valuable Player) pertandingan, karena berjasa dalam memenangkan Red Sparks.
Megawati Hangestri ungkap perbedaan bermain di Liga Voli Korea
Pevoli berusia 24 tahun asal Jember, Jawa Timur itu membagikan pengalamannya berkiprah di Liga Voli Korea selama enam bulan.
"Awalnya karena ada Asia draft ya, pertama kali di Korea dan agen aku ngasih tawaran,'Mau nggak main di Korea untuk memperbanyak pengalaman dan menimbah ilmu," ungkapnya dilansir Youtube ASEAN-Korea Centre.
"Awalnya ragu karena lama banget kan sembilan bulan, dan akhirnya aku pamit ke mama dan bertanya boleh nggak main di Korea, tapi lama mainnya, kata Mama berangkat aja buat pengalaman," ujarnya.
Berbekal doa restu orang tua, Mega telah memasukkan namanya di Asia Draft tapi awalnya dirinya pesimis.
"Sepertinya gagal, karena saingannya banyak dari negara-negara lain, apalagi Thailand mungkin terkenal volinya di AVC atau di Asia, selain Korea," terangnya.
Load more