"Data ini menunjukkan distribusi pertandingan yang tidak merata terhadap wasit Liga 1, disamping adanya wasit-wasit yang promosi di tengah jalan mada musim 2020-2022, dimana mereka pada satu musim memimpin pertandingan hanya satu hingga tiga kali, sehingga menurut kami ini tidak lazim," ungkapnya.
Data itu pun menyingkap ada beberapa klub yang dipimpin oleh wasit yang sama, seperti laga Arema FC yang dipimpin oleh wasit Ginanjar Rahman Latief sebanyak delapan kali, Agus Fauzan Arifin enam kali dalam pertandingan Liga 1 dan Piala Menpora musim kompetisi 2020/2023 sampai dengan 2022/2023.
"Dari data ini terlihat ada wasit yang kerap memimpin laga tim tertentu, seperti Thoriq M. Alkatiri. Dalam tiga tahun terakhir menjadi wasit tengah sebanyak 34 kali, Thoriq dominan memimpin di lima klub. Angka statistiknya, 60 % selama tiga tahun menjadi wasit dalam laga lima tim tersebut, seperti Borneo FC Samarinda (11 kali), Persebaya Surabaya (9 kali), Bali United FC dan PSM Makassar (7 kali) dan Persija Jakarta (6 kali)," paparnya.
"Kemudian ada Agus Fauzan Arifin. Dari 32 laga yang dipimpinnya, sebanyak 50% pertandingan melibatkan 5 tim yaitu Borneo FC dan Madura United (8 kali), Arema FC (6 kali), serta Persebaya dan Persib Bandung (5 kali)," tambahnya.
Menariknya, terdapat tiga wasit yang terhukum pada musim 2022/2023 namun masih memiliki jam terbang tinggi dalam memimpin pertandingan. Seperti Faulur Rosy di skor 10 pekan, Fariq Hitaba dan Yudi Nurcahya yang diskor delapan pekan, namun secara cap mereka masih paling tinggi, yakni dengan total penugasa 30 laga (Faulur Rosy) dan 27 laga untuk Fariq Hitaba dan Yudi Nurcahya.
Melalui data ini juga bisa melihat ada 12 wasit dengan penugasan tertinggi untuk memimpin klub yang itu-itu saja. Budi pun meminta kepada Pak Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI dan pak Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo yang pernah melakukan konferensi pers untuk membentuk taskforce pengawasan pengaturan skor, dimana indikasi pengaturan skor itu selalu dilihat dari pertandingannya.
"Jalan pertanaingannya bagaimana, siapa yang memimpin pertandingan, sehingga ini menjadi data awal indikasi bisa jadi wasit-wasit yang bertugas memimpin tim-tim itu saja memang ada juragannya yang meminta untuk mereka mimpin. Apakah wasit ini yang meminta, atau ada figur lain yang meminta, atau Komite Wasit yang minta hingga mungkin ada order klub tertentu kepada PSSI. Coba Pak Erick dan Pak Sigit, tengok data-data yang kami punya menjadi pertimbangan, jangan sampai satgas yang sudah dibentuk itu tidak ada tinak lanjutnya," tuturnya.
Load more