Gagal Emas Sekali, Pelatih Timnas Voli Putra Langsung Disingkirkan Usai SEA Games 2025, Ketua Umum PBVSI: Jadi yang SEA Games itu Sudah Langsung Saya Berhentikan
- AVC / Antara
tvOnenews.com - Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) akhirnya mengambil langkah tegas usai Timnas bola voli putra gagal mempertahankan tradisi emas di SEA Games 2025 Thailand.
Kekalahan dramatis dari tuan rumah di partai final menjadi titik balik bagi federasi untuk melakukan evaluasi besar-besaran, termasuk pada posisi pelatih kepala.
Meski para pemain dinilai telah tampil maksimal dan menunjukkan daya juang tinggi hingga set penentuan, PBVSI menilai perubahan tetap diperlukan demi menjaga daya saing jangka panjang.
Keputusan mengganti pelatih ini menjadi sinyal kuat bahwa federasi tidak ingin kegagalan di SEA Games terulang pada agenda yang lebih besar, seperti Asian Games 2026.
Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo, secara terbuka menyampaikan bahwa pergantian pelatih merupakan hasil evaluasi menyeluruh pasca-SEA Games 2025. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut sudah final dan langsung diberlakukan.
“Kita evaluasi, ke depan pelatih saya ganti. Mulai tahun ini pelatih saya ganti jadi yang SEA Games itu sudah langsung saya berhentikan,” kata Imam melansir dari ANTARA.
Timnas voli putra Indonesia harus puas dengan medali perak setelah kalah tipis 2-3 dari Thailand pada laga final yang digelar di Indoor Stadium Hua Mak, Bangkok, Jumat (19/12). Kekalahan tersebut sekaligus menghentikan catatan impresif Indonesia yang sebelumnya meraih tiga medali emas beruntun di ajang SEA Games.
Meski gagal meraih emas, Imam menilai jalannya pertandingan final berlangsung sangat ketat dan menunjukkan kualitas tinggi dari kedua tim. Indonesia hanya kalah tipis pada set kelima dengan selisih tiga angka.
- AVC
“Permainannya begitu luar biasa. Kita terakhir hanya kalah tiga angka, 12-15. Ini luar biasa, sehingga mereka sudah mempersiapkan dengan baik, kita juga mempersiapkan dengan baik. Pada akhirnya ya tentu kita belum beruntung. Tapi kekuatan imbang lah,” ujar Imam.
Ia juga menekankan bahwa kegagalan ini bukan disebabkan kurangnya usaha dari tim. Menurutnya, seluruh strategi telah dicoba dan para pemain sudah mengerahkan kemampuan terbaiknya.
“Kita sudah hattrick ya, SEA Games sudah hatrick, tiga kali emas tapi permainan itu kan ada kalah, ada menang, tapi yang jelas kita sudah mempersiapkan sekuat tenaga anak-anak sudah main total, sudah berbagai strategi dilakukan tapi keberuntungan belum ada di kita,” lanjutnya.
Sebagai bagian dari langkah perbaikan, PBVSI memastikan bahwa Timnas voli putra Indonesia akan ditangani pelatih baru asal Brasil mulai 2026. Sosok tersebut juga diproyeksikan memimpin tim dalam persiapan menuju Asian Games 2026.
“Evaluasi kita tahun depan kita sudah menggunakan pelatih baru dari Brasil, jadi untuk timnas tahun 2026 kita sudah dengan formula pelatih baru dari Brasil,” kata Imam.
Ia berharap kehadiran pelatih baru dapat membawa energi segar dan meningkatkan prestasi Indonesia di level Asia.
“Tahun depan kita sudah menggunakan pelatih baru dari Brasil. Mudah-mudahan bisa memberikan warna dan motivasi baru agar prestasi kita lebih baik di Asian Games 2026,” ujarnya menambahkan.
Pergantian pelatih ini sekaligus menandai berakhirnya masa tugas Jiang Jie, sosok yang bukan asing dalam dunia voli Indonesia. Mantan pemain Timnas China tersebut memiliki rekam jejak panjang di liga nasional sejak awal 2000-an bersama Bandung Art Deco, sebelum kembali ke Indonesia dan menangani LavAni.
Jiang Jie juga pernah mencatatkan prestasi membanggakan bersama Timnas voli putra Indonesia. Pada SEA Games 2021 dan 2023, ia sukses mengantarkan Rivan Nurmulki dan kawan-kawan meraih medali emas, melanjutkan tradisi juara yang sebelumnya dibangun saat Indonesia masih ditangani Li Qiujiang pada SEA Games 2019.
Selain pelatih, PBVSI juga akan mengevaluasi komposisi pemain Timnas voli putra. Meski demikian, Imam tetap memberikan apresiasi tinggi kepada para atlet atas perjuangan mereka di SEA Games 2025.
“Saya berterima kasih kepada atlet yang sudah berjuang luar biasa dan dukungan masyarakat yang sangat besar,” kata Imam.
Di luar kegagalan tim voli putra, PBVSI tetap mensyukuri capaian dari nomor lain. Timnas voli putri berhasil memenuhi target dengan meraih medali perunggu, sementara tim voli pantai putra Indonesia sukses mempertahankan medali emas usai mengalahkan Thailand 2-1 di final yang berlangsung di Chonburi.
“Kemudian, yang kita bersyukur lagi tim Putri bisa mempertahankan target perunggu. Kemudian, kita bersyukur lagi untuk Voli Pantai kita bisa mendapatkan emas kembali jadi berturut-turut. Mudah-mudahan juga di tahun yang akan datang kita akan terus perbaiki,” tutup Imam. (udn)
Load more