Megawati Hangestri Berani Jujur, Merasa 'Tertekan' Selama di Liga Voli Korea Selatan Bersama Red Sparks: Kalau Aku Bagus ya Dimainin, tapi Kalau Enggak....
- YouTube/Deddy Corbuzier
Meski dipenuhi prestasi, Megawati tidak menampik adanya tekanan besar yang harus ia hadapi. Bermain di luar negeri tidak hanya soal teknis di lapangan, tetapi juga adaptasi budaya, tekanan performa, dan ekspektasi yang tinggi.
“Aku di Red Sparks senang karena enjoy sebagai teman. Kita kalau main di luar negeri nggak bisa enak, kan,” ucap Mega.
Ia juga membagikan pengalaman positif tentang bagaimana masyarakat Korea menerima identitasnya sebagai muslimah berhijab.
“Banyak fans mereka yang menghormati aku karena aku berhijab. Kayak, ‘misi aku boleh nggak izin sentuh kamu?’” kenangnya.
Setelah mencetak sejarah di Korea, Megawati memilih pulang bukan tanpa alasan. Ia ingin lebih dekat dengan keluarga dan juga memenuhi tanggung jawab sebagai pemain andalan Timnas Voli Putri Indonesia.
Kepulangannya ke Gresik Petrokimia di Proliga 2025 menjadi babak baru untuk membangun kekuatan voli nasional dari dalam negeri.
Langkah ini menunjukkan bahwa karier internasional bukan satu-satunya tolok ukur kesuksesan. Megawati membuktikan bahwa kontribusi untuk olahraga nasional bisa dilakukan dari berbagai level.
Ia tidak hanya menjadi inspirasi karena pencapaiannya di luar negeri, tetapi juga karena komitmennya untuk mengembangkan voli Indonesia dari rumah sendiri.
Kini, publik menantikan bagaimana kiprah Megawati di Proliga 2025 bersama Gresik Petrokimia, sekaligus sebagai motor utama Timnas Voli Putri di ajang-ajang besar mendatang.
Perjalanan Megatron di Korea memang telah usai, namun kisah kepulangannya justru membuka lembaran baru yang tak kalah menjanjikan bagi masa depan voli Indonesia. (udn)
Load more