Tak Mau Tutupi Lagi, Megawati Hangestri Berani Ungkap Alasan Tolak Gaji Jumbo Gresik Petrokimia: Buat Apa Bayar Saya kalau…
- YouTube - Deddy Corbuzier
tvOnenews.com - Siapa sangka, atlet voli asal Jember, Megawati Hangestri sempat tolak gaji jumbo dari Gresik Petrokimia usai hengkang dari Red Sparks.
Kepulangan Megawati Hangestri dari Korea Selatan ke Indonesia usai memperkuat Red Sparks selama dua musim menjadi salah satu perbincangan hangat di dunia voli nasional.
Tak hanya soal kembalinya sang bintang ke kompetisi lokal, tetapi juga keputusan mengejutkannya menolak gaji besar dari klub Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia (GPPI) saat tampil di Final Four Proliga 2025.
Keputusan ini mencuat di tengah ekspektasi publik yang tinggi terhadap nilai transfer dan kontrak atlet top seperti dirinya.
Megawati resmi mengakhiri kontraknya bersama Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks per 10 April 2025, usai membawa klub Korea Selatan itu ke babak final V-League dan mengamankan posisi runner-up.
Meski berpeluang lanjut bermain di luar negeri, Megawati memilih pulang ke tanah air dan memperkuat GPPI di Proliga 2025.
Namun yang membuat publik tercengang, ia justru meminta agar nilai kontraknya dengan klub Indonesia itu dipangkas secara sukarela.
Alasan Megawati Hangestri Tolak Gaji Jumbo Gresik Petrokimia
Dalam penuturannya kepada Deddy Corbuzier melalui kanal YouTube, Megawati mengaku dihubungi GPPI bahkan sebelum kontraknya dengan Red Sparks berakhir.
“Waktu itu saya masih di Bank Jatim dan belum punya klub Proliga. Manajer saya dihubungi untuk bantu main di final four,” ujarnya.
Namun Megawati sempat cedera di partai final V-League dan merasa tidak akan tampil maksimal. Ia pun meminta kontrak dibatalkan, tapi pihak GPPI tetap memintanya datang dan fokus pada pemulihan.
Yang paling menarik perhatian adalah sikap Megawati terkait gaji. “Saya minta dikurangi karena saya mainnya nggak penuh. Buat apa bayar mahal kalau saya cuma main di final four,” ungkap Megawati.
Keputusannya ini langsung menuai pujian dari warganet. Banyak yang menyebutnya sebagai sosok atlet yang punya integritas dan etika profesional tinggi.
Sebagai catatan, Megawati menerima gaji sekitar 120 ribu USD (sekitar Rp 1,9 miliar) di musim pertamanya bersama Red Sparks dan meningkat menjadi 150 ribu USD (sekitar Rp 2,4 miliar) di musim kedua.
Namun uang sebesar itu tidak membuatnya silau atau berubah. “Dimanapun saya berada, saya tidak ingin mengubah jati diri saya yang dulu,” katanya dalam podcast yang sama.
Namun di balik keteguhan prinsip itu, muncul pula polemik seputar transparansi gaji Megawati di GPPI.
Sejumlah media sosial dan forum voli mempertanyakan berapa nominal sesungguhnya yang diterima Megawati, dan apakah benar ia benar-benar dibayar lebih rendah dari standar pemain asing atau lokal berstatus bintang.
- KOVO
Pihak PBVSI dan GPPI belum memberikan pernyataan resmi terkait rincian gaji Megawati, namun publik menilai keputusannya tetap layak diapresiasi.
Meski tidak bermain sepanjang musim, kontribusi Megawati cukup signifikan bagi GPPI.
Ia membantu klub tersebut merebut peringkat ketiga Proliga 2025 setelah mengalahkan Jakarta Electric PLN dengan skor 3-1 (25-11, 20-25, 25-19, 25-21) di GOR Among Rogo, Yogyakarta.
Penampilan singkat namun berkualitas dari Megawati turut mengangkat moral tim dan menjadi penutup indah bagi musim GPPI.
Kepindahan Megawati ke Indonesia juga menandai titik balik dalam kariernya. Setelah menjalani dua musim gemilang di liga voli Korea Selatan, banyak yang menduga ia akan kembali ke Asia Timur atau bahkan Eropa.
Namun keputusan pulang kampung dan membela klub lokal menjadi sinyal bahwa Megawati lebih mengutamakan tanggung jawab sosial dan nilai-nilai nasionalisme dalam membangun olahraga tanah air.
“Kepulangan Megawati bisa menjadi contoh positif bagi atlet muda. Tidak hanya tentang kemampuan bermain, tetapi juga tentang mentalitas dan integritas,” tulis salah satu netizen di kolom komentar akun resmi PBVSI.
Megawati Hangestri kini tidak hanya menjadi ikon voli Indonesia, tetapi juga simbol dedikasi dan sportivitas dalam dunia olahraga modern yang kerap digerakkan oleh uang dan popularitas. (udn)
Load more