Tak Mau Tutupi Lagi, Ko Hee-jin Akhirnya Jujur Soal Megawati Hangestri: Kalau Federasi Mengubah Aturan, Saya Ingin Bermain Bersama Mega Selamanya!
- Naver / Red Sparks
Angka ini bahkan lebih rendah dari sebagian besar pemain lokal yang kontribusinya tak sebanding. Media Segye Ilbo mengkritik sistem ini dalam laporan Januari 2025.
“Dari 10 pemain dengan gaji tertinggi di Korea, kecuali Kim Yeon-koung dan Yang Hyo-jin, tak ada yang kontribusinya melebihi Mega,” tulis mereka.
“Bahkan Kim dan Yang tidak berada di level Megawati jika dibandingkan dari rasio performa terhadap gaji.”
Sebagai catatan, batas gaji pemain asing V-League untuk musim mendatang ditetapkan sebesar USD 300 ribu bagi pemain putri, sementara untuk pemain kuota Asia tetap dibatasi pada angka USD 150 ribu per musim.
Angka ini hanya naik USD 30 ribu sejak slot Asia diperkenalkan pada 2023.
Padahal, level persaingan pemain Asia, termasuk dari Thailand, Jepang, Vietnam, dan Indonesia, sudah menyaingi Korea Selatan, yang kini berada di posisi kelima dalam peringkat bola voli putri Asia.
Situasi Megawati sempat menjadi sorotan karena sempat dipertimbangkan untuk mengikuti kembali jalur try out agar bisa kembali bermain di Korea.
Namun dengan diberlakukannya sistem free agent, pintu negosiasi langsung kembali terbuka bagi pemain seperti Megawati yang memiliki nilai jual tinggi.
Namun, KOVO tetap menegaskan batasan dalam sistem baru ini. Mereka menetapkan aturan penalti bagi klub yang melanggar ketentuan gaji pemain asing atau kuota Asia.
“Jika ditemukan pelanggaran seperti kelebihan gaji, pemain bersangkutan akan langsung dikeluarkan dari musim berjalan,” demikian pernyataan resmi KOVO.
“Klub juga akan kehilangan hak merekrut pemain asing dan kuota Asia untuk musim berikutnya.”
Situasi ini menjadi dilema bagi pemain berkelas seperti Megawati. Di satu sisi, performanya menuntut pengakuan setara dari sisi finansial, namun di sisi lain, sistem gaji yang belum sepenuhnya adaptif justru membatasi langkahnya.
Ko Hee-jin pun mengakui, sebagai pelatih yang pernah dua musim bersama Mega, ia merasa kehilangan sosok pemain yang tak hanya berkontribusi di lapangan.
Akan tetapi juga menjadi bagian emosional dari keluarga tim. Kini, dengan sistem baru, harapan untuk menyatukan kembali kerja sama itu masih terbuka. (udn)
Load more