Megawati Hangestri Diduga Sindir ‘Main Sabun’ di Final Four Proliga 2025, Pelatih Pertamina Enduro Balas Begini…
tvOnenews.com - Pertandingan Final Four Proliga 2025 memanas tak hanya karena ketatnya persaingan di lapangan, tapi juga karena drama di luar arena.
Nama Megawati Hangestri kembali menjadi sorotan usai dirinya diduga menyindir permainan “main sabun” atau playing soap dalam siaran langsung TikTok pribadinya.
Megawati tidak menyebut nama secara langsung, namun publik dengan cepat mengaitkan sindiran tersebut dengan laga antara Jakarta Pertamina Enduro melawan Jakarta Popsivo Polwan.
“Olahraga itu menjunjung sportifitas, aku capek loh menjunjung sportifitas. Nggak di Korea nggak di Indonesia udah dikasih contoh bener malah dihujat,” ungkap Megawati.
Laga tersebut menjadi penentu siapa yang akan melaju ke babak final mendampingi Pertamina yang sudah terlebih dahulu memastikan tiket ke partai puncak.
Dalam pertandingan terakhir Final Four, Pertamina Enduro secara mengejutkan tumbang tiga set langsung dari Popsivo Polwan.
Kekalahan itu memicu spekulasi dari netizen dan penggemar voli, mengingat hasil tersebut memberi jalan bagi Popsivo untuk lolos ke final dan membuat Gresik Petrokimia tersingkir karena kalah selisih poin.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Jakarta Pertamina Enduro, Bulent Karslioglu akhirnya angkat bicara.
Dalam wawancara dengan kanal YouTube Dunia Voli IDN, Karslioglu menjelaskan bahwa timnya memang tidak memforsir tenaga dalam pertandingan terakhir melawan Popsivo.
Alasannya, mereka ingin menyimpan kekuatan untuk laga final yang dianggap jauh lebih penting.
“Ingat pada musim reguler, pertama kali mereka kalah melawan kami. Mereka memiliki pemain asing yang bagus pada putaran reguler,” ujar Karslioglu.
Dia menegaskan bahwa kemenangan di laga puncak jauh lebih bermakna dibandingkan pertandingan babak Final Four.
Maka dari itu, menurutnya, keputusan untuk tidak menurunkan performa maksimal bukan bentuk manipulasi, melainkan strategi pelatih dalam mengatur kebugaran pemain dan kekuatan tim.
“Kami seperti melindungi kekuatan tim untuk mencapai final,” lanjutnya.
Karslioglu bahkan mengungkap bahwa ia dan tim pelatih telah memprediksi kemenangan atas Popsivo di partai final jauh hari sebelum laga berlangsung.
“Kami menulis di buku catatan sebelum pertandingan. Berapa skornya? Semua ada di sana, 3-0, karena kami tahu kekuatan tim ini,” katanya percaya diri.
Menurut pelatih asal Turki itu, strategi tersebut merupakan bagian dari manajemen tim jangka panjang yang sudah direncanakan sejak akhir tahun lalu.
Persiapan yang matang, rotasi pemain, hingga manajemen cedera menjadi alasan utama mengapa timnya tampil tidak maksimal pada laga terakhir Final Four.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa setiap pertandingan harus dipandang sebagai bagian dari proses, bukan hanya hasil akhir.
“Kami melakukan pekerjaan dengan baik. Terima kasih banyak untuk keluarga kami, manajemen, dan seluruh tim," ungkap Karslioglu.
“Hari ini, Anda tahu kami terutama membutuhkan dukungan semua orang. Anda tahu, setiap klub harus bersabar, harus menonton karena semua pertandingan penting,” tambahnya.
Pernyataan pelatih ini sekaligus menjawab isu liar yang beredar soal adanya indikasi “main sabun” atau permainan tidak jujur.
Meski begitu, komentar Megawati tetap menjadi sorotan karena datang dari salah satu ikon bola voli Indonesia di ruang publik.
Situasi ini pun memicu perdebatan luas di kalangan penggemar Proliga.
Ada yang menganggap sikap Megawati sebagai bentuk kepedulian terhadap sportivitas.
Namun tak sedikit pula yang menilai pernyataannya bisa menimbulkan polemik jika tidak disertai bukti konkret.
Sementara itu, Jakarta Pertamina Enduro tetap merayakan gelar juara Proliga 2025 setelah menang meyakinkan di partai final. (adk)
Load more