Walau Megawati Hangestri sudah Hengkang dari Red Sparks, Legenda Voli Korea Tak Malu Akui Kalau Megatron Itu Sosok yang..
- KOVO
tvOnenews.com - Red Sparks mengonfirmasi kepergian Megawati lewat unggahan media sosial resmi mereka. Klub menyampaikan apresiasi atas kontribusi luar biasa Mega selama dua musim terakhir.
Perpisahan yang berlangsung pada Kamis, (10/4/2025) ini menjadi sorotan karena tangis sang pelatih Ko Hee-Jin pecah saat mengantar Megawati ke bandara.
"Bye-bye, astaga, jangan nangis," ucap Mega kepada Ko Hee-Jin, yang tak kuasa menahan air mata.
- Tangkapan layar youtube sbs
Red Sparks mengonfirmasi kepergian Megawati Hangestri lewat unggahan media sosial resmi mereka. Klub menyampaikan apresiasi atas kontribusi luar biasa Mega selama dua musim terakhir.
"Dia selalu menjadi pemecah masalah yang dapat diandalkan bagi kami. Dia selalu menjadi sumber semangat dan tawa bagi para penggemarnya. Terima kasih telah menjadi bagian dari Jeonggwanjang Red Sparks," tulis Red Sparks.
Megawati Hangestri menjadi satu-satunya pevoli Indonesia yang berhasil mendapat sorotan dan pujian berkat penampilan apiknya di liga Korea bersama Red Sparks.
Banyak hal yang membuat Megawati Hangestri dikagumi para pecinta voli Korea Selatan. Salah satu yang menonjol adalah jumping spike-nya yang tajam dan keras.
Sangat sulit bagi lawan untuk menangkis dan mengembalikan spike Megawati Hangestri sehingga sering terkonversi menjadi poin untuk Red Sparks.
- Tangkapan layar youtube sbs
Di samping menjadi poin, jumping dan spike keras Megawati Hangestri tidak jarang membuat pemain lawan terkapar di lapangan. Total sudah ada tiga pemain lawan yang dibuatnya terpental.
Megawati konsisten tampil sebagai motor serangan dan menjadi pahlawan bagi Red Sparks. Sebagai debutan di liga Korea dengan usia yang masih muda membuat Mega berpeluang besar menjadi bintang.
Pujian atas penampilan Megawati Hangestri pun berdatangan, baik dari pelatih Red Sparks, rekan setim, pelatih lawan, pemain lawan, hingga legenda voli Korea Selatan.
Pelatih Red Sparks Ko Hee-Jin mengungkapkan bahwa Megawati merupakan sosok pekerja keras dan mudah berbaur dengan rekan-rekannya.
Selain itu ia juga bisa dengan cepat melupakan sesuatu yang terjadi saat pertandingan sehingga bagus untuk menjaga mental untuk tetap tampil all out.
“Megawati bermain bagus meski dia menjalankan pertandingan sebelumnya sangat panjang, namun pukulannya memiliki kekuatan yang tinggi sehingga blok tidak mampu menahannya,” kata Ko Hee-Jin.
Pevoli kelahiran Jember itu pun diakui sebagai pemain dengan stamina istimewa. Legenda voli Korea Selatan Kim Yeon-koung pun memberikan pujian untuk Megawati Hangestri.
“Sebagai opposite Megawati sering menciptakan poin lewat jumping spike. Saat bertahan ia bisa membaca arah serangan sehingga spike lawan berbalik menjadi poin,” katanya.
Yeon-koung yang bermain untuk Pink Spider pernah mengalahkan Megawati Hangestri sebanyak tiga kali. Meski unggul, Kim Yeon-koung tetap memuji kualitas dari Mega.
Semifinalis Olimpiade 2020 itu bahkan tak ragu mengatakan jika dirinya sudah melihat kualitas Megawati sejak pertama kali bertemu di lapangan.
“Pada pertemuan pertama kami mengalami kekalahan saat melawan dia dan aku rasa Mega telah menjadi bintang di pertandingan tersebut dan menjadi primadona bagi kompetisi liga voli Korea,” ujarnya.
Perjuangan Mega untuk bisa bergabung dengan Red Sparks tidaklah mudah.
Ia terpilih dari sistem draft perdana Asia yang memungkinkan setiap klub liga voli putri Korea Selatan untuk merekrut pemain asing dari negara-negara Asia terpilih.
Hal itu merupakan salah satu bentuk dorongan dari asosiasi bola voli Korea atau KOVO pada tim untuk merekrut sejumlah pemain terkemuka Asia dengan harga yang lebih masuk akal dibanding pemain asal Korea Selatan.
Load more