Megawati Hangestri Ungkap Perbedaan Pembinaan Voli di Luar Negeri dan Indonesia
- Instagram Manisa BBSK
tvOnenews.com - Mantan pemain Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi, membagikan pandangannya mengenai perbedaan pembinaan voli di luar negeri yang bisa menjadi contoh bagi Indonesia.
Megawati, yang akrab disapa Megatron, secara resmi kembali memperkuat Jakarta Pertamina Enduro untuk Proliga 2026. Pengumuman itu disampaikan melalui akun Instagram resmi klub, @jpevolley, pada Rabu malam (17/12).
“Dia kembali!,” tulis keterangan video unggahan tersebut. “Proliga 2026 akan menjadi Tahun ke 5 Mega kembali memperkuat Jakarta Pertamina Enduro dengan spike keras serta kecerdasan aksinya. Kapten @tisyaamallya percaya kekeluargaan tim akan semakin solid dan mantap menghadapi pertandingan nanti,“ lanjut keterangan itu.
- ANTARA/Arindra Meodia
Kembalinya Megawati menandai musim kelimanya bersama Jakarta Pertamina Enduro. Sebelumnya, ia membela klub pada periode 2015–2019 dan 2022–2023.
Selama masa itu, Megawati sukses membawa timnya menempati posisi runner-up Proliga sebanyak tiga kali, yakni pada 2016, 2019, dan 2023.
Selain berprestasi di tanah air, Megawati juga memiliki pengalaman internasional. Ia bermain dua musim di Liga Voli Korea bersama Red Sparks, bahkan berhasil membawa timnya menjadi runner-up V-League 2024/2025 setelah bersaing sengit di final melawan idolanya, legenda voli putri Korea, Kim Yeon-koung.
Tak hanya itu, Megawati tercatat sebagai pemain voli putri Indonesia pertama yang bermain di Liga Voli Turki.
Meski belum sempat debut di turnamen Kadinlar 1 Ligi, ia tampil impresif membantu Manisa BBSK meraih gelar juara di turnamen Ferdi Zeyrek 2025.
Dalam konferensi pers Proliga 2026, Megawati menyoroti perbedaan mencolok dalam pembinaan pemain di luar negeri.
“Karena saya berpengalaman di luar negeri udah pernah main, menurut saya di sana pembinaannya itu terus-terusan,” kata Megawati.
“Jadi per tahun itu dia (pevoli) gak ganti klub, jadi dia punya kontrak mungkin tujuh tahun atau enam tahun, jadi pemainnya itu-itu aja dan mungkin dari situ chemistry-nya terbangun jadi gak ada perbedaannya gitu lho setiap tahunnya,” lanjutnya, dikutip dari YouTube Moji Social.
- KOVO
Model pembinaan seperti ini memberikan waktu panjang bagi pemain untuk membangun kekompakan tim.
Load more