tvOnenews.com - Megawati Hangestri dikabarkan tengah diminati klub voli putri kaya raya asal Qatar yaitu Mersun VC.
Pelatih Mersun VC Elaha Porsaleh membenarkan kabar itu dan tak menampik kemungkinan klubnya saat ini tengah mengajukan ketertarikannya kepada atlet voli asal Indonesia tersebut.
Pelatih asal Kazakhstan itu mengaku tertarik untuk mendatangkan Megawati Hangestri karena permainan Megawati dirasa akan cocok dengan permainan timnya saat ini.
Tak hanya mempertimbangkan soal permainan Megawati, Porsaleh juga mempertimbangkan masalah berpakaian di negeri Qatar yang mewajibkan para pemainnya menggunakan pakaian tertutup serta hijab.
Elaha juga mengatakan bahwa banyak sekali para pemain bidikannya yang menolak dengan aturan tersebut dan akhirnya mereka pun gagal untuk memperkuat Mersun VC.
Maka dari itu jika dilihat dari penampilan Megawati Hangestri yang selalu menggunakan hijab cocok baginya untuk bermain di negeri muslim terkaya itu.
Apalagi pelatih berusia 42 tahun itu tengah butuh sosok pevoli dengan insting tajam dalam mencetak poin.
Mersun VC sendiri pada musim ini tengah bersaing ketat memperebutkan posisi puncak di liga voli Qatar bersama rivalnya saat ini yaitu Al Rayyan.
Namun sayangnya salah satu kekurangan dari liga voli putri Qatar ini adalah dari segi penonton yang sangat minim. Bahkan bisa disebut tak ada yang berminat menonton pertandingan voli putri Qatar.
Hal itu dapat dilihat dari pertandingan Mersun VC melawan klub-klub asal Qatar lainnya yang terlihat sepi penonton yang menandakan kurangnya antusias dari penonton.
Mersun VC disebut-sebut telah mengajukan proposal pada Red Sparks awal bulan Februari lalu karena mengetahui kontrak Megawati Hangestri akan segera habis pada bulan April mendatang.
Klub voli tajir asal Qatar tersebut berani mengajukan proposal karena klubnya Megawati saat ini yaitu Red Sparks belum memberikan tanda-tanda akan memperpanjang kontrak pemain asal Jember tersebut. Tentu saja ini menjadi semacam lampu hijau untuk klub Mersun VC mendekati Megawati dan membujuknya untuk segera keluar dari tim asal negeri ginseng tersebut.
Tak heran jika nama juga Megawati Hangestri masuk dalam radar incaran klub-klub lain asal luar negeri.
Tak hanya performanya saja yang sedang bagus-bagusnya namun efek antusiasme penonton yang dihadirkan Megawati Hangestri bagi klubnya juga menjadi pertimbangan.
Kehadiran Mega diharapkan dapat berpengaruh pada minat penonton liga voli putri Qatar, terutama klubnya yang meminatinya saat ini yaitu Mersun VC.
Mersun VC juga bukan tanpa alasan untuk merekrut seorang Megawati Hangestri karena klub mereka saat ini tengah diterpa badai cedera.
Beberapa pemain mereka mengalami cedera sehingga butuh tambahan pemain untuk melengkapi.
Mersun VC juga ingin melakukan beberapa perombakan besar dalam skuad mereka untuk putaran dua nanti.
Tim voli putri papan atas asal Qatar tersebut juga melepas beberapa pemain intinya seperti Sabrina Amatillah dan juga Laya Fashada yang memutuskan untuk hengkang ke klub Qatar lainnya yaitu Al Rayyan.
Sebagai gantinya beberapa bidikan masuk dalam daftar skuad Mersun VC untuk putaran kedua nanti, termasuk naam Megawati Hangestri.
Kehadiran pemain berjuluk Megatron itu akan menghadirkan persaingan ketat di posisi opposite dan akan bersaing dengan opposite timnas Qatar saat ini yaitu Sarmila Alwada.
Namun Sarmila Alwada kemungkinan baru akan hadir di putaran kedua nanti setelah kontraknya habis pada akhir musim dengan salah satu klub asal Kazakhstan yaitu Pavlodar.
Apabila benar Megawati Hangestri berlabuh ke Qatar jelas saja itu akan menjadi kesempatan berharga untuk Megawati bisa bermain dan menimba ilmu di sana.
Dan tentu saja akan menjadi kerugian besar bagi timnya saat ini yaitu Red Sparks. Padahal mereka sedang mengalami tren permainan yang sangat baik.
Itu akan menjadi bumerang bagi tim Red Sparks saat ini jika mengikhlaskan pemain kunci seperti Megawati meninggalkan tim dalam keadaan sedang bagus-bagusnya seperti sekarang.
Sebagaimana mereka akhirnya lolos ke babak playoff setelah terakhir kali sejak 2017/2018.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more