Ruben Onsu Mengaku Tertarik dengan Ceramah Ustaz Khalid Basalamah, Kini Eks Suami Sarwendah itu Dalami tentang Takdir
- Tangkapan layar YouTube Just Ruben
tvOnenews.com - Mantan suami Sarwendah, Ruben Onsu kali ini membuat kejutan baru. Ia menghadirkan sosok Ustaz Khalid Basalamah.
Sebagai seorang mualaf, Ruben Onsu semakin getol mempertahankan kebutuhan spiritualnya. Ia sering hadir di berbagai program acara berbasis keagamaan demi semakin dekat dengan agama Islam.
Melalui konten YouTube Just Ruben, Ruben Onsu kini mendalami ilmu seputar agama Islam lewat penjelasan Ustaz Khalid Basalamah.
Selebritis sekaligus presenter ternama tersebut mengaku sering menonton video ceramah Ustaz Khalid Baslamah. Ia mengatakan, gaya dakwah sang pendakwah bikin sejuk.
"Ini suatu kehormatan (Ustaz Khalid Basalamah datang). Senang banget karena sudah menunggu. Kebetulan aku suka nonton (ceramah) ustaz," ungkap Ruben Onsu dinukil tvOnenews.com dari kanal YouTube Just Ruben, Rabu (19/11/2025).
- Tangkapan layar YouTube Just Ruben
Ayah dari tiga anak ini tak membantah sering menikmati video ceramah Ustaz Khalid Basalamah melalui media sosial. Menurutnya, hal tersebut bantu mendalami ilmu agama Islam.
Tidak hanya Ustaz Khalid Basalamah, berbagai video ceramah dari pendakwah lain juga menjadi sasaran Ruben Onsu saat membuka media sosial.
"Memang karena eranya media sosial. Jadi, ngelihat atau dapat masukan tentang Islam itu rata-rata dari sosial media," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ruben Onsu ingin mendalami seputar "Takdir". Bagian inilah menjadi pembahasan utama diterangkan oleh Ustaz Khalid Basalamah.
"Satu kata yang kayaknya gampang kita ucap, tapi banyak orang yang nggak mengerti atau suka salah artikan takdir. Jadi, menurut ustaz, makna dari takdir yang sebenarnya itu gimana sih, ustaz?," tanya Ruben Onsu.
Penjelasan Takdir Versi Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah langsung memberikan jawaban definisi detail dari takdir. Menurut sang pendakwah, takdir adalah keputusan dari Allah SWT.
"Keputusan dan ketentuan Allah. Dan takdir itu sudah ditentukan jauh dari sebelum penciptaan manusia," respons Ustaz Khalid Basalamah.
Tak hanya itu, Ustaz Khalid Basalamah menambahkan bahwa, takdir juga sudah ada ketika Allah SWT belum menciptakan alam semesta. Artinya, takdir telah tercatat di Lauh Mahfuzh.
Ustaz Khalid Basalamah mengambil sebuah hadis. Hadis riwayat tersebut berisi tafsir Al-Qalam alias pena sebagai ciptaan pertama kali dari Allah SWT.
Dari hadis riwayat Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah pena kemudian Allah berfirman (kepada pena), 'Tulislah.' Lalu sejak saat itu, terjadilah sesuatu sejak ditakdirkan hingga Hari Kiamat." (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).
"Pena itu disuruh catat oleh Allah semua takdir-takdir yang terjadi dari awal sampai nanti menjelang hari Kiamat," lanjut Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah menambahkan, pena juga mencatat takdir siapa saja penghuni surga dan negara. Berkat pena, takdir telah ditetapkan di Lauh Mahfudz.
Meski begitu, kata Ustaz Khalid, takdir setidaknya dibagi menjadi dua bagian. Ada yang bersifat mutlak, ada juga bisa dirubah oleh manusia.
Ustaz Khalid memaparkan takdir bersifat mutlak atau tidak dapat dibantah manusia. Ada beberapa contoh yang masih belum dipahami oleh manusia.
Ia mencontohkan takdir mutlak, yakni perubahan siang-malam, usia, jenis kelamin, fungsi anggota tubuh dan sebagainya. Ia menegaskan, hal itu sudah menjadi ketentuan dari Allah SWT.
"Ada hal-hal berhubungan dengan Af'alul 'ibad. Itu sikap dan perilaku hamba-hamba," tuturnya.
Secara harfiah, Af-Alul 'ibad memiliki definisi amal perbuatan manusia. Istilah ini masuk kategori takdir muallaq yang berarti takdir dapat diubah manusia.
Ustaz Khalid Basalamah mencontohkan, takdir dapat dirubah ketika manusia memilih pakaian. Hal ini masuk kategori takdir muallaq.
"Sehingga Allah memberikan kebebasan untuk memilih. Tapi, di Lauhul Mahfudz di catatan yang Allah sudah tentukan, itu sudah tercatat. Ini tidak ada hubungannya dengan Allah yang memaksakan, itu murni pilihan kita," paparnya.
Dalam penutupnya, Ustaz Khalid Basalamah kebebasan dapat dilakukan manusia, Allah SWT Maha Mengetahui takdir semua hamba-Nya.
(hap)
Load more