Menapaki Jejak Suci: Madinah ‘The City of Peace’ dan Makkah ‘The City That Never Sleeps’
- tvOnenews - Gigih Wahyuningsih
tvOnenews.com - Langit malam Madinah selalu menghadirkan rasa tenang.
Embusan angin lembut, lantunan doa yang lirih, dan aura kesejukan di setiap sudut kota membuat siapa pun yang menginjakkan kaki di sana merasa damai seketika.
Tak heran jika Madinah dijuluki “The City of Peace”, kota yang penuh kedamaian, tempat jiwa-jiwa lelah menemukan istirahatnya.
- tvOnenews - Gigih Wahyuningsih
Berbeda dengan Madinah, Makkah berdetak tanpa henti.
Di sinilah pusatnya ibadah umat Islam sedunia; jutaan langkah kaki datang dari berbagai penjuru, berkumpul untuk thawaf, berdoa, dan menunaikan kewajiban suci.
Julukan “The City That Never Sleeps” bukan sekadar kata puitis, tetapi nyata terasa di setiap detik kehidupan kota ini.
- tvOnenews - Gigih Wahyuningsih
Menyatu dengan Denyut Dua Kota Suci
Tim tvOnenews.com bersama PT Mubarak Gama Huda (MGH Tours) sempat merasakan langsung perbedaan dua kota suci ini saat melaksanakan ibadah umrah.
Di Madinah, suasana terasa begitu teduh. Masjid Nabawi berdiri megah, seolah menyambut setiap jemaah dengan pelukan kehangatan.
Di dalamnya, makam Rasulullah SAW menjadi pusat kerinduan yang tak pernah padam.
Banyak jemaah yang mengaku sulit melupakan rasa tenteram itu, seolah hati mereka ditambatkan di kota ini.
Namun, begitu memasuki Makkah, ritmenya berubah drastis.
- tvOnenews - Gigih Wahyuningsih
Di kota suci ini, tidak ada waktu yang benar-benar berhenti.
Setiap jam, setiap menit, selalu ada jamaah yang thawaf, berdoa, dan bermunajat di sekitar Ka’bah.
Lampu-lampu Masjidil Haram yang menyala terang sepanjang malam membuat kota ini seperti berdenyut tanpa lelah, memanggil setiap jiwa untuk terus beribadah.
Kesaksian dari Tanah Suci
Seorang WNI bernama Irsyad, yang sudah sekitar dua tahun tinggal di Makkah, membenarkan fenomena ini.
“Makkah itu dijuluki The City That Never Sleeps, kenapa? Karena selalu ada orang yang tawaf, ibadah,” ungkapnya.
“Kalau di Madinah, biasanya dijuluki sebagai The City Full of Peace. Jadi di sana ada jam tidurnya juga. Kalau datang ke masjid sekitar jam satu atau jam dua (malam), pasti agak sepi,” lanjutnya.
Load more