Teks Khutbah Jumat Singkat 26 September 2025: Orang Tua Jadi Teladan Mendidik Anak dengan Kasih, Bukan Nafsu
- Unsplash/Aldin Nasrun
tvOnenews.com - Kasus MR, oknum kiai atau ustaz ternama di Bekasi melakukan tindakan asusila terhadap anak angkat dan keponakan menarik dibahas menjadi materi teks khutbah Jumat singkat.
Tentu saja dalam bahan materi teks khutbah Jumat singkat ini, peran orang tua mendidik anak dengan kasih menjadi pengingat bersama sebagai umat Muslim.
Kasus oknum kiai tersohor di Bekasi tersebut mengguncang publik sejak anak angkat, ZA (22) dan keponakan, SA (21) menceritakan kronologi aksi pencabulan MR kepada mereka.
Kedua korban buka suara saat menghadiri podcast YouTube dr Richard Lee pada Kamis (25/9/2025).
Oleh karena itu, melalui kasus ini, cocok menjadi bahan kultum bagi khatib shalat Jumat yang bertugas pada Jumat, 26 September 2025.
tvOnenews.com merekomendasikan materi teks khutbah Jumat singkat ini dengan tajuk "Orang Tua Jadi Teladan Mendidik Anak dengan Kasih, Bukan Nafsu".
Teks Khutbah Jumat Singkat: Orang Tua Jadi Teladan Mendidik Anak dengan Kasih, Bukan Nafsu
- iStockPhoto
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Sidang shalat Jumat yang diberkahi Allah SWT
Pertama-tama, khatib senantiasa mengajak kita semua marilah mengucapkan puja dan puji syukur terhadap kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, Maha Pemberi Kenikmatan berupa akal dan pikiran yang sehat terhadap kita semua.
Tak lupa, khatib juga senantiasa mengajak jemaah sekalian sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi kita, Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia khususnya kaum Muslimin memilih jalan kebenaran.
Hadirin sekalian yang khatib cintai
Khutbah Jumat pada kesempatan hari ini, yakni mengangkat tema penting tentang amanah besar orang tua dalam mendidik anak.
Di tengah maraknya kasus pelecehan seksual, bahkan dilakukan oleh orang tua sendiri terhahdap anak, Islam telah berbagi pedoman dengan jelas, bahwa anak adalah titipan suci.
Hadirin sekalian, anak merupakan anugerah dari Allah SWT, bukan pelampiasan nafsu yang dilakukan orang tua.
Sebagaimana dalam dalil Al-Quran telah tercatat melalui Surat At-Tahrim Ayat 6, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim, 66:6).
Ayat ini menegaskan bahwa menjaga keluarga dari kehancuran moral adalah kewajiban utama.
Kaum muslimin rahimahumullah,
Khatib sedikit berbagi beberapa poin. Pertama, anak sebagai amanah Allah SWT.
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, yaitu suci dan bersih.
Orang tua mempunyai tugas utama, yakni berkewajiban mendidik agar fitrah itu tetap terjaga. Rumah adalah sekolah pertama bagi anak.
Maka dari itu, perilaku orang tua menjadi teladan utama. Inilah yang disebut pendidikan Islami berbasis keluarga.
Poin kedua yakni bahaya nafsu dalam keluarga. Pelecehan seksual oleh orang tua sendiri adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah Allah.
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW telah mengingatkan keras tentang dosa zina, bahkan menyebutnya sebagai dosa besar yang merusak generasi.
Ibadallah,
Nafsu yang tidak dikendalikan akan membawa kehancuran keluarga dan menutup pintu rahmat Allah.
Poin ketiga adalah orang tua sebagai teladan. Anak belajar bukan hanya dari perkataan, tetapi dari perbuatan.
Dalam sebuah hadis riwayat, Rasulullah SAW menegaskan:
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku." (HR. Tirmidzi).
Untuk itu, orang tua harus menunjukkan kasih sayang, akhlak mulia, dan teladan Islami. Dengan begitu, anak akan tumbuh dalam cinta, bukan ketakutan.
Adapun poin keempat yakni "Cara Melindungi Anak". Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda bahwa, "Islam telah mengajarkan agar anak dikenalkan dengan adab, menjaga aurat sejak dini."
Setidaknya orang tua perlu mengajarkan nilai malu, sopan santun, tauhid, menjalin komunikasi terbuka dengan anak, memberikan pengawasan penuh, dan mendoakan anak agar dijaga dari fitnah zaman.
Jemaah shalat Jumat yang dikaruniai Allah
Demikianlah khatib menyampaikan khutbah pertama secara singkat hari ini. Marilah kita, para orang tua, tidak mengkhianati amanah Allah berupa anak.
Marilah mendidik mereka dengan iman, akhlak, dan kasih sayang, bukan nafsu.
Semoga Allah SWT menjaga keluarga kita dari kehancuran moral dan menuntun kita menuju keluarga sakinah mawaddah warahmah. Aamiinn.
لِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Load more