Emang Apa Hukumnya Minta Air Doa ke Ustaz? Ustaz Khalid Basalamah Justru Beri Peringatan Tegas: Ciri-ciri Sihir...
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Siapa pun tentu tak ingin terus-menerus menderita karena penyakit. Saat sakit, banyak orang mencari kesembuhan dengan pergi ke dokter, mencoba pengobatan alternatif, bahkan sampai meminta air doa dari tokoh agama atau "orang pintar" karena merasa putus asa.
Fenomena ini sangat lazim di masyarakat, khususnya Indonesia, di mana air doa dipercaya memiliki kekuatan khusus untuk menyembuhkan penyakit.
Lantas, bagaimana sebenarnya pandangan Islam mengenai praktik meminta air doa ini?
- iStockPhoto
Ustaz Khalid Basalamah dalam ceramahnya menjelaskan, jika belum ada riwayat yang menjelaskan mengenai hal tersebut.
"Sebenarnya, kalau minta dibacakan air (dengan doa) belum ada riwayat yang menjelaskan masalah itu," ucap Ustaz Khalid Basalamah.
Meski begitu, ada sebagian ulama yang berpendapat mengenai doa-doa rukiah yang ditiupkan ke dalam air. Menurut penuturan Ustaz Khalid, jika niatnya rukiah dengan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW tidak masalah.
"Kalau niatnya rukiah ini, memang doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, InsyaAllah gak masalah," ucap sang ustaz.
Namun, Ustaz Khalid juga tidak lantas membenarkan, jika setiap mengetahui ada orang yang dianggap baik dalam hal ibadah, langsung minta air doa kepadanya.
"Kalau setiap ada orang yang dianggap baik ibadahnya, 'coba bacain (doa) air ini untuk saya', gak pernah ada anjuran untuk itu," ucapnya.
- YouTube
Ustaz Khalid Basalamah kemudian melanjutkan, jika seseorang merasakan ciri-ciri sihir yang masuk ke dalam tubuhnya, maka barulah boleh meminta air doa.
Meski begitu, sang ustaz juga mengatakan akan lebih baik doa-doa tadi dirapalkan oleh orang itu sendiri yang sedang merasakannya.
"Kalau kita memang sakit, merasa ada gangguan, malas ibadah, sering mimpi buruk, ketindihan, ada ciri-ciri sihir di situ, baru kemudian kita lakukan (minta air doa)," ujarnya.
"Ingat, jika kita membaca jauh lebih baik. Kita pribadi membaca, jauh lebih baik. Karena bacaan kita dari dalam jiwa kita, dalam diri kita, itu lebih penting, lebih berpengaruh," sambungnya. (ism)
Load more