ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Review Film Horor Indonesia: Film Sukma Curi Perhatian, CGI Lokal Layak Disejajarkan dengan The Conjuring?

Salah satu film horor yang baru-baru ini mencuri perhatian adalah film “Sukma”. Jika dibandingkan dengan The Conjuring, Sukma jelas punya pendekatan berbeda
Sabtu, 20 September 2025 - 22:55 WIB
Review Film Horor Indonesia Film Sukma Curi Perhatian, CGI Lokal Layak Disejajarkan dengan The Conjuring
Sumber :
  • Instagram @filmsukma

Review dan Kualitas Produksi

Sukma berhasil mencuri perhatian dengan torehan lebih dari 560 ribu penonton. Keberhasilan ini bukan sekadar angka, melainkan buah dari kerja keras panjang. Naskah ditulis selama hampir satu setengah tahun, sementara proses produksi hingga rilis memakan waktu setahun penuh.

Salah satu keunggulan Sukma ada pada pemilihan aktor yang mengutamakan kualitas akting. Film tersebut dibintangi oleh Luna Maya, Christine Hakim, Oka Antara, Kimberly Ryder, Asri Welas, Khrisna Keitaro, Anna Jobling dan Fedi Nuril.

Produser Baim Wong menegaskan, “Pemain yang kami pilih bukan karena mereka terkenal, tetapi karena kemampuan mereka. Kalau ditonton, penonton akan langsung mengerti mengapa mereka cocok dengan perannya masing-masing.”

Selain itu, proses teknis digarap serius. Mulai dari grading warna, tata suara, hingga scoring musik dilakukan dengan standar profesional. Efek CGI yang dikerjakan selama delapan bulan pun menjadi nilai tambah, membuktikan bahwa industri film Indonesia mampu menghadirkan visual menawan.

Perbandingan dengan The Conjuring

Jika dibandingkan dengan The Conjuring, Sukma jelas punya pendekatan berbeda. The Conjuring terkenal dengan gaya horor “true story” berbasis investigasi Ed dan Lorraine Warren, menghadirkan atmosfer klasik Barat dengan rumah tua, boneka berhantu, dan ritual eksorsisme. 

Review Film Horor Indonesia: Film Sukma Curi Perhatian, CGI Lokal Layak Disejajarkan dengan The Conjuring?
Review Film Horor Indonesia: Film Sukma Curi Perhatian, CGI Lokal Layak Disejajarkan dengan The Conjuring?
Sumber :
  • Tangkapan layar youtube Kawan Review

 

Penonton dibuat ngeri lewat ketegangan psikologis dan nuansa religius khas Katolik.

Sementara itu, Sukma mengandalkan kekuatan lokalitas, dendam arwah, mistis pedesaan, serta nuansa budaya Nusantara yang sarat kearifan lokal. 

Jika The Conjuring menakutkan karena “realisme supranatural” ala Barat, maka Sukma membuat bulu kuduk berdiri karena kisahnya terasa dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia.

Dari sisi visual, The Conjuring memang punya standar Hollywood yang rapi dan mendetail. Namun Sukma berhasil membuktikan bahwa CGI lokal bisa tampil memukau. Dengan segala keterbatasannya, film ini menunjukkan keberanian bersaing di tengah dominasi film horor internasional.

Perbandingan dengan The Conjuring justru menunjukkan bahwa horor Nusantara punya keunikan tersendiri, mengangkat akar budaya yang lebih dekat dengan penonton Tanah Air. (udn)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT