Mulai Besok Jangan Keliru Lagi Waktu yang Afdhal untuk Sholat Dhuha yang Benar Kata Buya Yahya

Jakarta, tvOnenews.com – Shalat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Amalan ini diyakini memiliki banyak keutamaan, mulai dari pembuka pintu rezeki, penghapus dosa, hingga pahala setara ibadah umrah.

Disebut shalat dhuha karena dikerjakan pada waktu Duha, yakni saat matahari mulai naik sekitar tujuh hasta dari ufuk timur sekitar pukul 07.00 pagi hingga sebelum masuk waktu Zuhur, sekitar pukul 12.00 siang.

Meski dapat dilakukan sepanjang rentang waktu tersebut, banyak umat yang bertanya kapan waktu terbaik atau paling afdhal untuk melaksanakan shalat ini.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, pernah memaparkan rinciannya dalam sebuah kajian yang tayang di kanal YouTube Al-Bahjah TV.

"Selagi matahari belum di atas kepala, maka itu adalah waktu Dhuha," ujar Buya Yahya, dikutip dari video yang diunggah pada 2018 lalu.

Menurutnya, shalat dhuha dapat dimulai sejak matahari terbit, dengan jeda waktu sejenak hingga mencapai ketinggian satu tombak dari permukaan tanah dalam istilah hadis disebut qadra ramhin.

"Waktu dhuha terbentang dari matahari terbit, kita tunggu sejenak, sampai setinggi qadra ramhin, itu kalimat nabi," jelas Buya.

Ketinggian tersebut, kata Buya, bisa dibayangkan seperti jarak yang jika di bawahnya masih dapat dimasuki sinar matahari.

Waktu Paling Afdhal

Buya Yahya menegaskan, waktu paling utama menunaikan shalat dhuha adalah saat panas matahari mulai terasa terik, yaitu di seperempat waktu siang.

"Itu adalah waktu yang paling tepat, paling bagus kalau kita ingin melakukan Shalat Dhuha," terangnya.

Jika waktu siang diibaratkan dibagi empat, maka titik terbaiknya adalah sekitar tiga jam setelah matahari terbit.

"Waktu Dhuha ialah saat matahari mulai meninggi meninggalkan landasannya setinggi tombak. Setelah itu meninggi lagi dan mulai panas, itulah waktu utama shalat dhuha," tegas Buya.