Lebih Utama Shalat Berjamaah di Masjid yang Jauh atau Mushola yang Dekat? Ustaz ini Bilang Sebaiknya…

tvOnenews.com – Dalam keseharian, umat Muslim kerap dihadapkan pada pilihan, menunaikan shalat berjamaah di masjid yang jaraknya cukup jauh, atau memilih mushola yang lebih dekat dari rumah?

Setiap Muslim tentu ingin meraih pahala terbaik.

Dalam sebuah kesempatan, Buya Yahya, memberikan penjelasan yang mendalam terkait hal tersebut.

Sumber :

• Antara/Hani Sofia

Melalui ceramahnya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya mengatakan bahwa pilihan antara masjid dan mushola tidak bisa dipukul rata untuk semua orang.

"Jika kepergian Anda ke tempat yang lebih ramai (masjid) menjadikan mushola sepi atau mungkin tidak didirikan jamaah, maka lebih bagus di mushola tadi. Karena Anda menjadi tumpuan orang shalat di situ, maka jangan pergi. Anda punya fungsi memakmurkan tempat," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya menekankan bahwa jika keberangkatan seseorang ke masjid menyebabkan mushola di sekitar tempat tinggal menjadi kosong dan tidak ada yang mendirikan shalat berjamaah di sana, maka lebih utama untuk tetap berjamaah di mushola.

"Kalau Anda pergi mengejar keutamaan, orang pada nggak shalat berjamaah," sambungnya.

Sumber :

• YouTube

Namun, ia juga menjelaskan bahwa jika seseorang bukanlah figur yang menjadi panutan di lingkungan mushola, maka tidak mengapa memilih tempat ibadah yang dirasa lebih baik.

"Kalau Anda orang biasa, datang dan pergi tidak ada artinya, maka pilih aja yang terbaik, suka-suka. Tapi kalau orang terpandang, Anda suri tauladan, Anda di situ (mushola) saja," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya menambahkan bahwa berjamaah di mushola bisa memiliki nilai lebih, terutama bila diniatkan untuk memakmurkan tempat tersebut.

"Maka Anda shalat di tempat yang dikatakan mushola Anda sudah mendapatkan keutamaan, karena punya maksud untuk memakmurkan tempat tersebut untuk shalat," jelasnya.

Sumber :

• Yahiruna org

Lebih lanjut, Buya Yahya menegaskan bahwa Islam adalah agama yang memudahkan, dan Allah SWT melihat niat serta tujuan seorang hamba dalam beribadah.

"Masalah keutamaan, Anda akan mendapatkannya karena punya maksud untuk mengajak orang agar sujud kepada Allah dan sebagainya," tambahnya.

(hnf)