Salahkah Jika Laki-laki Shalat di Rumah? Kata Ustaz Khalid Basalamah Tentu Tidak Masalah, Asalkan…
- pexels
tvOnenews.com - Umat Islam dianjurkan untuk menghentikan segala aktivitas dan bergegas ke masjid untuk shalat berjamaah saat adzan mulai berkumandang.
Sebab, shalat berjamaah di masjid menjadi sunnah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan yang lebih besar daripada shalat di rumah.
Terutama bagi laki-laki, sangat dianjurkan untuk segera ke masjid dan melakukan shalat berjamaah ketika mendengar adzan.
Dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari No. 645 dan Muslim No. 650 (249), disebutkan bahwa shalat berjamaah memiliki keutamaan 27 derajat lebih tinggi dibandingkan shalat sendiri.
Tak hanya itu, orang yang rutin datang ke masjid untuk beribadah termasuk golongan yang memakmurkan masjid.
- Antara/Hani Sofia
Sesungguhnya Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang memakmurkan rumah ibadah-Nya.
Walaupun shalat di masjid memiliki banyak keutamaan, bukan berarti tidak diperbolehkan bila shalat di rumah.
Lantas, shalat apa saja yang diutamakan bila dikerjakan di rumah oleh laki-laki?
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Khalid Basalamah Official, setiap laki-laki muslim dianjurkan untuk shalat sunnah di rumah, sedangkan shalat wajib dilakukan di masjid.
"Sebaik-baik shalat adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib. Hadits ini menekankan sekali bahwasanya setiap muslim agar laki-laki mengerjakan shalat sunnah di rumah," ungkap Ustaz Khalid Basalamah pada tayangan YouTube miliknya.
"Sementara yang paling afdhol adalah shalat wajib dikerjakan di masjid, dan paling afdol sunnahnya dikerjakan di rumah," terusnya.
Akan tetapi, terdapat kondisi darurat yang akan lebih baik bila shalat sunnah dilakukan di masjid, seperti saat khawatir apabila shalat qobliyah di rumah bakal ketinggalan rakaat pertama imam karena jarak rumah dengan masjid yang jauh.
"Kecuali dalam keadaan darurat, misal kita khawatir kalau shalat qobliyah dzuhur di rumah, akan ketinggalan takbiratul ihram pertama imam atau rakaat pertama karena jaraknya yang jauh dari rumah. Maka kita shalatnya bisa di masjid," jelas Ustaz Khalid Basalamah.
- Tangkapan Layar YouTube Khalid Basalamah Official
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan pernyataan tersebut merupakan masalah keafdolannya, alias yang lebih baik.
Hal ini lantaran Nabi Muhammad SAW lebih banyak mengerjakan shalat sunnah di rumah dibandingkan di masjid.
"Kita berbicara afdolnya, artinya lebih baik dirumah. Nabi SAW kadang-kadang mengerjakan di rumah dan lebih banyak waktu di rumah dan kadang-kadang beliau kerjakan di masjid," ujarnya.
Hal ini tertulis dalam sebuah hadits dari Aisyah RA, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW lebih cepat dalam mengerjakan shalat sunnah fajar.
Maksud 'cepat' bukan berarti terburu-buru, melainkan jumlahnya hanya dua rakaat dan ringan.
"Misalnya, ada penyebutan bahwa Nabi SAW shalat sunnah fajar di rumah, Aisyah RA mengatakan 'Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW lebih cepat dalam mengerjakan shalat, dibandingkan dengan shalat sunnatul fajar yang pernah aku lihat'," tutur Ustaz Khalid Basalamah.
"Maksudnya beliau menyelesaikannya dengan cepat. Maksud cepat bukan terburu-buru. Tapi Nabi SAW tidak seperti biasanya shalat seperti itu, karena jumlahnya cuma dua rakaat dan ringan. Barulah beliau mengerjakan shalat subuh di masjid," lanjutnya.
Lalu, Ustaz Khalid Basalamah kembali menegaskan bahwa yang lebih afdol shalat wajib di masjid dan shalat sunnah di rumah.
"Jadi kalau untuk laki-laki, wajib dilakukan di masjid dan sunnahnya dikerjakan di rumah," tandasnya. (gwn/kmr)
Load more