Kenapa Harus Shalat Sebanyak 40 Rakaat dalam Sehari? Tak Disangka bakal Dapat 3 Kekuatan ini Kata Ustaz Adi Hidayat
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Selain itu, Ustaz Adi Hidayat menganjurkan setidaknya shalat sunnah rawatib sebanyak 12 rakaat juga ditekankan sebagai amalan membentuk tiga kekuatan tersebut.
Anjuran mengerjakan shalat sunnah malam dan rawatib sudah diterangkan dalam dalil Al-Quran maupun hadis riwayat.
"Dalilnya mana? Yang Tahajud Quran surat ke-17 ayat ke-79 sampai dengan ke-80 (Surat Al-Isra). Kalau yang rawatib hadisnya dari Imam at-Tirmidzi," bebernya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menuturkan hitungan jumlah rakaat shalat rawatib, yakni terdiri dari 4 rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaat sesudah Dzuhur.
"Setelah itu 2 rakaat Ba'da Maghrib atau dua rakaat setelah Maghrib, itu sudah 8 rakaat. Kemudian 2 rakaat setelah Isya dan 2 rakaat sebelum Subuh," paparnya.
Hitungan ini sangat ideal bagi yang ingin mengejar tiga keutamaan tersebut, maka akan mendapat keutamaan bisa masuk surga.
"Akan dibangunkan baginya satu rumah di surga yang indah. Makanya 12+28 itu 40 rakaat, maka ini yang dimaksud 40 yang pokok," tegasnya.
Ustaz Adi Hidayat membagikan tips sukses melaksanakan 40 rakaat yang dipokokkan, harus istiqomah mengerjakan shalat Fardhu dan rawatib karena jarak waktunya saling berdekatan.
Setelah itu, ia mengatakan, shalat Tahajud yang dikerjakan pertama kali saat berlatih tidak perlu banyak-banyak dahulu.
"2 rakaat Tahajud dan 1 Witir dulu, itu enggak apa-apa sampai Anda merasa bosan baru naikkan rakaat Witir satu dengan beberapa surat pendek yang dikhususkan sebagai bacaan shalat sunnah malam," terangnya.
"Yang pertama Surat Al-Falaq, kedua Surat An-Nas, dan Witir Qulhuwallahu. Kemudian, pindah ke Ad-Dhuha, Al-Insyirah, Al-Baqarah, Alim Imran, An-Nisa," lanjutnya lagi.
Cara tersebut, kata Ustaz Adi Hidayat, sebagai tips terbaik memperoleh kenikmatan. Jika sudah mendapatkan hal itu akan membuat seorang mukmin dituntun mengerjakan 40 rakaat sehari.
"Sebab, kenikmatan itu kalau ditinggalkan gelisah, nanti akan tercipta keadaan jangankan Fardhu, tertinggal sunnah bisa gelisah. Kalau sudah begitu Anda merasakan kenikmatan iman," tutupnya.
(hap)
Load more