Kenapa Harus Shalat Sebanyak 40 Rakaat dalam Sehari? Tak Disangka bakal Dapat 3 Kekuatan ini Kata Ustaz Adi Hidayat
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Dalam praktik shalat, umat Muslim mendapat anjuran untuk mengerjakan yang wajib sebanyak lima waktu sehari.
Masing-masing shalat Fardhu memiliki jumlah rakaat yang berbeda, seperti Subuh 2 rakaat, Dzuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat.
Adapun shalat sunnah memiliki jumlah rakaat yang tak terbatas, namun setidaknya minimal mengerjakan 2 rakaat di setiap pelaksanaannya.
Walau demikian, Ustaz Adi Hidayat menganjurkan setidaknya umat Muslim mengerjakan shalat sebanyak 40 rakaat, baik terdiri dari Fardhu maupun sunnah.
Ustaz Adi Hidayat memahami shalat 40 rakaat sangat berat, namun sejatinya praktik ibadah yang dianjurkan agar mendapatkan tiga kekuatan ini sebagai keistimewaan hasil dari ibadahnya.
Lantas, apa 3 kekuatan yang menjadi keutamaan dari shalat sebanyak 40 rakaat dalam sehari? Ustaz Adi Hidayat menjelaskan secara rinci terkait hal ini.
3 Kekuatan Hasil Shalat 40 Rakaat Sehari
- Freepik
Dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Adi Hidayat Official, Rabu (14/5/2025), Ustaz Adi Hidayat membahas tentang rahasia keutamaan dari shalat 40 rakaat.
Mulanya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan anjuran 40 rakaat harus dikerjakan umat Muslim karena berkaitan dengan keistimewaan angka 40.
"Ada beberapa karya tulis isinya tentang 40. Nabi diangkat jadi Rasul usia berapa? 40 tahun, Nabi Musa menerima wahyu selama berapa hari? 40. Dan kematangan seseorang usia berapa? 40 tahun," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Dalam suatu ceramah, Ustaz Adi Hidayat menganjurkan amalan shalat sebanyak 40 rakaat juga tidak kalah penting karena mempercepat akan mendapat tiga kekuatan yang begitu istimewa.
"Mempercepat akselerasi terhadap kematangan kekuatan spiritual, kekuatan mental, termasuk kekuatan intelektual," katanya.
UAH sapaan akrabnya menegaskan bahwa, anjuran mengerjakan shalat 40 rakaat yang menjadi pokok berdasarkan hasil riset dari para ulama terdahulu.
Jika dirinci lebih dalam, total jumlah rakaat shalat Fardhu dalam sehari sebanyak 17 rakaat dalam sehari.
Lantas, bagaimana mengerjakan jumlah rakaat yang tersisa? Ustaz Adi Hidayat merincikan beberapa rakaat dari shalat sunnah harus dikerjakan dalam sehari.
"17 ditambah dengan shalat Tahajud dengan Witir malam yang standar 11 rakaat. 17 tambah 11 berapa? 28 rakaat. 11 rakaat tuh bisa begini, 2+2+2+2+2 ujungnya 1 boleh atau 4+4+3 juga boleh," jelasnya.
Selain itu, Ustaz Adi Hidayat menganjurkan setidaknya shalat sunnah rawatib sebanyak 12 rakaat juga ditekankan sebagai amalan membentuk tiga kekuatan tersebut.
Anjuran mengerjakan shalat sunnah malam dan rawatib sudah diterangkan dalam dalil Al-Quran maupun hadis riwayat.
"Dalilnya mana? Yang Tahajud Quran surat ke-17 ayat ke-79 sampai dengan ke-80 (Surat Al-Isra). Kalau yang rawatib hadisnya dari Imam at-Tirmidzi," bebernya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menuturkan hitungan jumlah rakaat shalat rawatib, yakni terdiri dari 4 rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaat sesudah Dzuhur.
"Setelah itu 2 rakaat Ba'da Maghrib atau dua rakaat setelah Maghrib, itu sudah 8 rakaat. Kemudian 2 rakaat setelah Isya dan 2 rakaat sebelum Subuh," paparnya.
Hitungan ini sangat ideal bagi yang ingin mengejar tiga keutamaan tersebut, maka akan mendapat keutamaan bisa masuk surga.
"Akan dibangunkan baginya satu rumah di surga yang indah. Makanya 12+28 itu 40 rakaat, maka ini yang dimaksud 40 yang pokok," tegasnya.
Ustaz Adi Hidayat membagikan tips sukses melaksanakan 40 rakaat yang dipokokkan, harus istiqomah mengerjakan shalat Fardhu dan rawatib karena jarak waktunya saling berdekatan.
Setelah itu, ia mengatakan, shalat Tahajud yang dikerjakan pertama kali saat berlatih tidak perlu banyak-banyak dahulu.
"2 rakaat Tahajud dan 1 Witir dulu, itu enggak apa-apa sampai Anda merasa bosan baru naikkan rakaat Witir satu dengan beberapa surat pendek yang dikhususkan sebagai bacaan shalat sunnah malam," terangnya.
"Yang pertama Surat Al-Falaq, kedua Surat An-Nas, dan Witir Qulhuwallahu. Kemudian, pindah ke Ad-Dhuha, Al-Insyirah, Al-Baqarah, Alim Imran, An-Nisa," lanjutnya lagi.
Cara tersebut, kata Ustaz Adi Hidayat, sebagai tips terbaik memperoleh kenikmatan. Jika sudah mendapatkan hal itu akan membuat seorang mukmin dituntun mengerjakan 40 rakaat sehari.
"Sebab, kenikmatan itu kalau ditinggalkan gelisah, nanti akan tercipta keadaan jangankan Fardhu, tertinggal sunnah bisa gelisah. Kalau sudah begitu Anda merasakan kenikmatan iman," tutupnya.
(hap)
Load more