Update Terbaru: Lebih dari 75 Ribu Calon Jemaah Haji 2025 Sudah Berangkat ke Tanah Suci

Bandarlampung, tvOnenews.com - Deputi Bidang Koordinasi Pelayanan Haji Dalam Negeri Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI Puji Raharjo menginformasikan kabar terbaru soal keberangkatan jemaah haji 2025 asal Indonesia yang sudah berangkat ke Tanah Suci.

Puji mengabarkan, sebanyak 75.887 calon jemaah haji 2025 sudah terbang menuju Tanah Suci yang terhitung sejak dibukanya periode keberangkatan ibadah haji 2025.

Puji mengungkapkan calon jemaah haji yang terbang ke Tanah Suci dari embarkasi wilayahnya masing-masing pada hari ini, Senin (12/5/2025), tergabung dalam 193 kelompok terbang (kloter).

"Dengan total jemaah mencapai 75.887 JCH (Jemaah Calon Haji) atau di atas 30 persen," ujar Puji Raharjo dalam keterangannya di Asrama Haji Lampung di Kota Bandarlampung.

Ia menganggap tidak ada kendala apapun hingga per hari ini dalam periode penyelenggaraan keberangkatan calon jemaah haji 2025 yang tersebar dari seluruh wilayah Indonesia.

Walau demikian, pemerintah telah mendapatkan data berupa sejumlah kendala dari segi teknis saat penyelenggaraan keberangkatan ke Tanah Suci.

"Terutama terkait dengan pengisian kursi kosong (open seat) oleh jamaah dari kloter lain. Hal ini menimbulkan ketidaksesuaian data yang berpengaruh pada pelayanan syarikah di Tanah Suci," jelasnya.

Deputi Bidang Koordinasi Pelayanan Haji Dalam Negeri BPH itu menegaskan bahwa, ada pemerintah tengah mengkoordinasi dengan cara mitigasi agar tidak berada di zona nyaman pola tersebut.

Perubahan pola ini, kata Puji, sebagai upaya pemerintah agar calon jemaah haji tetap mendapat kenyamanan selama berangkat menuju Tanah Suci.

"Petugas haji Indonesia hingga kini masih memitigasi agar hal ini tidak berdampak banyak kepada jemaah calon haji," ucapnya.

Lebih lanjut, perhatian serius pemerintah kepada calon jemaah haji meliputi aspek kesehatan yang harus tetap terjaga selama pelaksanaan ibadah haji 2025.

Nantinya, calon jemaah termasuk petugas akan mendapat vaksin meningitis dan vaksin polio demi menjaga kesehatan masing-masing individu.

"Tahun ini, Pemerintah Indonesia mewajibkan seluruh jemaah dan petugas haji termasuk yang menggunakan visa non-kuota, untuk menerima vaksin meningitis dan vaksin polio, mengingat masih ditemukannya kasus polio di dalam negeri," bebernya.

Ia menuturkan bahwa, pemerintah Indonesia menekankan aspek kesehatan, sebagaimana mengingat pada tingginya angka kematian setiap penyelenggaraan ibadah haji sebelumnya.

"Oleh karena itu, pemerintah terus mengimbau kepada JCH yang belum diberangkatkan agar melengkapi vaksinasi dan memastikan kesiapan dokumen perjalanan sebelum waktu keberangkatan," pungkasnya.

(ant/hap)