Dorongan Haedar Nashir kepada Pemuda Muhammadiyah, Singgung Wajib Tanamkan Semangat Kepmimpinan Profetik
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengharapkan para pemuda Muhammadiyah bisa menggunakan gaya kepemimpinan profetik secara profesional.
Bagi Haedar Nashir, para pemuda Muhammadiyah yang menggencarkan semangat ini sebagai salah satu cara melandasi seluruh perannya.
"Kepemimpinan dalam Islam adalah proyeksi semangat kenabian sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Spirit profetik itu diukur dari ijtihad meluruskan agama di satu sisi, pada saat yang sama juga ikut mengurus dunia," kata Haedar Nashir di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Haedar Nashir menempatkan harapannya kepada pemuda Muhammadiyah saat hadir dalam acara Malam Tasyakur Milad Ke-93 Pemuda Muhammadiyah di Grand Hotel Sahid Jakarta.
Cara berpikir semakin maju, kata dia, salah satu aspek terpenting harus dilakukan para pemuda Muhammadiyah. Ia akan memberikan dukungan kepada mereka yang mengisi perannya masing-masing.
- Muhammadiyah
"Itu semuanya merupakan jalan, tapi kiblat dari jalan itu adalah tujuan masing-masing dalam satu konteks keseluruhan kita bermuhammadiyah. Bahkan lebih dalam lagi beragama dalam konteks bangsa, tentu berbangsa," bebernya.
Haedar berpendapat ada wasilah yang harus dijalankan oleh mereka saat mengemban jabatannya masing-masing. Alih-alih tujuan ini sangat berguna kepada umat dan bangsa.
Oleh karena itu, ia berpesan supaya seluruh kader di manapun berada untuk menjaga marwah dan muruah, serta makna Muhammadiyah.
Selain itu, dalam berjuang di berbagai posisi maupun jabatan harus disertai keikhlasan yang tinggi sebab ikhlas adalah energi rohani. Ikhlas tidak boleh hilang sedetik pun dari nafas perjuangan di Muhammadiyah.
Haedar juga berpesan supaya tidak boleh merasa sudah puas dan khatam pemahamannya tentang Muhammadiyah.
Sebab dia khawatir perasaan itu hanya kamuflase, yang sebenarnya adalah kering atau mengalami penggerusan.
"Memimpin pergerakan Islam harus ada bedanya, memimpin Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, IPM, dan lain-lain," kata dia.
Haedar mengungkapkan perbedaan itu karena Muhammadiyah dan organisasi otonom di bawahnya adalah pergerakan agama sekaligus juga kemasyarakatan.
Load more