Shalawat Jadi Salah Satu Amalan Istimewa di Hari Jumat, UAH Ingatkan Soal Penggunaan Kata Sayyidina
- iStockPhoto
Namun, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa penggunaan kata Sayyidina ini tidak boleh digunakan untuk pengkultusan yang berlebihan.
"Yang tidak boleh itu adalah mengkultuskan dengan itu, mengangkat berlebihan," ucap UAH.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan penggunaan kata Sayyid yang ada di jazirah Arab.
"Di Arab itu kalau orang ingin mendapat perhatian dan dia memberikan seakan pengkultusan yang berlebihan, dia gunakan kata sayyid, Ya Sayyid, Ya Sayyid, supaya orang memberikan perhatian dan ada perhatian yang dalam hingga melebihi batas kewajaran," jelas UAH.
"Kemudian datang orang ini, mengangkat Nabi berlebihan, Ya Sayyidi, macam-macam, supaya orang itu memberikan perhatian dan tahu siapa dia," sambung UAH.
Kemudian UAH menceritakan kisah seseorang yang berlebihan dalam menggunakan panggilan Sayyidina di zaman Nabi.
Kata UAH saat itu pernah suatu ketika ada seseorang di zaman Nabi yang berlebihan dalam menggunakan panggilan Sayyidina.
"Maka satu kali ada kasus, Nabi kedatangan seseorang, kemudian dia ingin mencari perhatian di dalam kaumnya, Nabi itukan orang populer pada saat itu," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Apa kata Nabi, jangan angkat kultuskan Saya berlebihan seperti Nabi Isa dikultuskan umatnya," jelas UAH ketika mencontohkan apa yang diucapkan Nabi kepada orang tersebut.
Maka kata UAH, selama kata Sayyidina tidak digunakan secara berlebihan untuk mengkultuskan, maka boleh-boleh saja dan itu biasa diucapkan di Madinah ataupun Makkah.
"Itu biasa, di Madinah juga mengucapkan saat shalawat, Allahummashalli'ala Sayyidina Muhammad, di Mekkah demikian," ungkap UAH.
"Yang dilarang, mengkultuskan," tegas UAH.
Lalu Apakah Kata Sayyidina Boleh Digunakan saat Shalat?
Mengenai hal ini, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, bahwa penggunaan kata Sayyidina dalam shalawat di waktu shalat adalah sama yakki bisa atau tidak.
Namun, UAH menyarankan untuk tidak menggunakannya Sayyidina.
"Karena yang dipertuankan dalam shalat hanya Allah SWT, karena itu tahiyat-tahiyat dalam riwayat shahih yang masuk kepada kita ketika Nabi mengucapkan kalimat tahiyat itu tidak ditemukan kalimat sayyidina," jelas UAH.
"Maka kalau dalam shalat, kalau saya cenderung kepada kalimat yang tidak menggunakan kata sayyidina dengan dua alasan," lanjut UAH.
Load more