ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Buya Yahya Ikut Soroti Usulan Kontroversi Dedi Mulyadi soal Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos, Singgung Peran Pemimpin

Buya Yahya turut berbicara peran pemimpin sebagai Gubernur Jawa Barat setelah mendengar Dedi Mulyadi menggagas vasektomi syarat para suami menerima bansos.
Minggu, 4 Mei 2025 - 16:32 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi usulkan vasektomi bagi suami sebagai syarat penerima bansos disoroti Buya Yahya
Sumber :
  • Kolase ANTARA & Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV

Jakarta, tvOnenews.com - Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengusulkan syarat penerima bantuan sosial (bansos) di Jawa Barat bagi suami harus vasektomi menuai kontroversi.

Dedi Mulyadi menginginkan vasektomi sebagai pendukung para suami untuk mengikusi program KB apabila ingin menerima manfaat bansos di Jawa Barat.

Melansir dari Mayo Clinic, vasektomi merupakan bagian prosedur kontrasepsi di mana Pria harus melakukan pencegahan reproduksi sperma akan menghubungkan testis ke uretra saat ejakulasi.

Pengasuh LPD Al-Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menyoroti kebijakan kontroversial Dedi Mulyadi yang mengharuskan vasektomi untuk para pria penerima bansos di Jawa Barat.

Dalam suatu ceramah, Buya Yahya mendapat pertanyaan secara mengejutkan dari jemaahnya. Kebetulan menerangkan kebijakan vasektomi yang dinilai sangat rancu.

"Pertama, ada rambu-rambu untuk semuanya jika Anda jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang baik. Kalau jadi rakyat, rakyat yang baik. Itu kan kaidahnya," ujar Buya Yahya dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Buya Yahya, Minggu (4/5/2025).

Buya Yahya Bicara Peran Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Sumber :
  • Antara

 

Sebagai pendakwah karismatik, Buya Yahya menjelaskan peran pemimpin tidak hanya sekadar memberikan perintah, tetapi juga harus bisa menciptakan perubahan yang baik.

"Tentunya buat perubahan bersama-sama dengan melibatkan semua orang yang ada bersamanya atau di tempatnya untuk membuat perubahan," katanya.

Buya Yahya juga mengimbau agar tidak saling menyalahkan dan menyudutkan satu pihak. Menurutnya, hal tersebut akan menciptakan sikap saling menyalahkan.

"Kalau ada kekurangannya, tentu kita membuat koreksi dan membenahi dengan cara yang baik juga, kalau hidupnya begini kan enak," sarannya.

"Kadang-kadang kesombongan kita sebagai seorang pemimpin diingatkan oleh rakyat untuk kebaikan tidak mau, atau rakyat penginnya pemimpin malaikat enggak punya kesalahan. Ya enggak ketemu permasalahan itu," sambungnya.

Buya Yahya menyarankan agar seluruh pihak, baik dari pemimpin hingga masyarakat harus tolong-menolong demi menciptakan kebaikan agar kehidupan tidak selalu terjerat dalam kebencian.

Buya Yahya memahami kebijakan Dedi Mulyadi memiliki tujuan mulia, misalnya vasektomi mengontrol kelahiran bagi keluarga prasejahtera dan distribusi bantuan pemerintah agar lebih adil ke depannya.

Dedi Mulyadi menganggap vasektomi menjadi solusi para keluarga prasejahtera harus melakhirkan dengan cara operasi caesar, sehingga mengeluarkan biaya sekisar Rp25 juta.

"Mungkin bicara tentang Gubernur Jawa Barat diperhatikan, ada upaya-upaya membuat perubahan menjadi lebih baik. Dari sisi ini tentunya kita harus dukung, bukan gubernurnya si A, si B, si C," paparnya.

Sejumlah pihak menganggap kebijakan tersebut sangat janggal. Jika merujuk pada beberapa fatwa ulama bahwa, vasektomi dinilai haram dalam syariat agama Islam.

"Kepada semua pemimpin, hendaknya kita punya cara pandang yang sehat, baik itu saya dukung atau tidak saya dukung. Jika ada sesuatu yang tidak baik, memang setiap pemimpin punya ijtihad tapi ternyata ada yang lebih ahli lagi, siap dong menerima kritik," bebernya.

Soal kesejahteraan rakyat, Buya Yahya mendukung jika kebijakan tersebut benar-benar bermanfaat, walaupun mendapat pertentangan terhadap pengusulan vasektomi menjadi penerima bansos.

"Maka perlu kita sanjung dong tentang sisi ini. Adapun sisi kesalahan yang lainnya dan memang bukan malaikat. Kami yakin kalau orang ingin membuat kebaikan perubahan sesungguhnya akan mudah diingatkan. Hanya mungkin belum sampai atau belum ada yang mengingatkan dan sebagainya," tuturnya.

Buya Yahya menegaskan bahwa, perbedaan pandangan politik sangat rentan mengacaukan kesejahteraan rakyat. Ia berharap agar seluruh pihak saling gotong royong.

"Jadi tolong kami ingin membangun cara hidup bukan saja dengan gubernur, bupati pun juga bahkan dengan presiden pun. Jangan sampai perbedaan pandangan politik saja langsung jadi musuh, kita ini satu bangsa," tandasnya.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT